TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal meraih realisasi investasi Rp 463,1 triliun pada 2014. "Sebanyak Rp 297,3 triliun disumbang dari penanam modal asing," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di kantornya, Rabu, 28 Januari 2015.
Franky mengatakan nilai partisipasi asing juga meningkat 13,5 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan itu dari angka Rp 270 triliun mampu menyerap 289 ribu tenaga kerja. Adapun negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia, menurut Franky, adalah Singapura, Jepang, Malaysia, Belanda, dan Britania Raya.
Singapura, ujar Franky, mendominasi dengan nilai investasi US$ 5,8 miliar atau 20,4 persen. Negeri Sakura berada di posisi kedua dengan angka 9,5 persen atau senilai US$ 2,7 miliar. Malaysia dan Belanda berada di posisi ketiga dan keempat dengan nilai investasi US$ 1,8 miliar (6,2 persen) dan US$ 1,7 miliar (6,1 persen). Britania Raya dengan investasi US$ 1,6 miliar menempati posisi kelima.
"Untuk pertama kalinya sejak 2010, Amerika Serikat tidak masuk posisi lima besar," kata Franky. Lemahnya perekonomian negara yang dipimpin Presiden Barack Obama pada tahun lalu menyebabkan turunnya investasi yang semula US$ 2 miliar menjadi US$ 1,3 miliar. Begitu juga Korea Selatan yang mengalami penurunan investasi kurang-lebih 50 persen dari US$ 2,2 miliar menjadi US$ 1,1 miliar.
Menurut Franky, penurunan investasi Korea Selatan terjadi lantaran beberapa proyek besarnya sudah selesai dikerjakan. "Dalam kuartal IV 2014, Tiongkok masuk lima besar karena sedang memulai banyak proyek di sektor semen," katanya.
ANDI RUSLI
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Ahok, Hadis Nabi Muhammad, dan Ajaran Konfusius
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
KPK Vs Polri: Inilah Pasukan Kuning 'Penjaga' KPK