TEMPO.CO, Kendari - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Tenggara menemukan ratusan kilogram apel impor dari Amerika Serikat jenis Granny Smith dan Gala yang diduga mengandung bakteri berbahaya Listeria monocytogenes. Apel-apel itu dijual di beberapa pusat perdagangan buah.
Para pedagang yang terjaring inspeksi mendadak mengaku sudah mengetahui larangan peredaran apel impor itu. Mereka mengeluh, sejak isu ini merebak, omzet penjualan langsung turun 20 persen. Sebab, apel asal Amerika itu cukup diminati pembeli. (Baca: Apel Berbakteri, Waspadai 5 Merek Dagang Ini)
Menurut Udin, pemilik toko buah Anugrah Apel di Jalan Antero Hamra, Kendari, apel Granny Smith dan Gala dicari konsumen karena rasanya lebih manis dan harganya lebih murah daripada apel lokal. Dia menjual apel impor Rp 40 ribu per kilogram. "Apel lokal lebih mahal dan peminatnya sedikit karena cepat busuk," kata Udin, Kamis, 29 Januari 2015.
Kepala BPOM Sulawesi Tenggara Adilah Pababbari mengatakan lembaganya akan memantau penjualan dua jenis apel jenis tersebut di seluruh pusat penjualan buah di Sulawesi Tenggara. Pihaknya juga akan menguji sampel apel-apel itu di laboratorum. "Kami minta pedagang jangan dulu menjual apel itu sampai hasil laboratorium keluar," ujarnya. (Baca: Apel Amerika Berbakteri, Ini Pengakuan Importir)
Sebelumnya, Indonesia Rapid Alert Systems for Food and Feed memperingatkan pemerintah agar menarik dua jenis apel ini setelah pada 6 Januari 2015 hasil pengujian di Amerika terhadap apel tersebut menunjukkan adanya kontaminasi Listeria monocytogenes. Di Amerika ada 32 kasus keracunan dan Kanada 2 kasus.
ROSNIAWATY FIKRI
Berita Lain
100 Hari Jokowi, Ada Investasi Rp 924,3 Triliun
Terungkap, Rekening Miliaran 5 Calon Dirjen Pajak
Rekam Jejak Sigit, Dirjen Pajak Pilihan Jokowi