TEMPO.CO, Dili - Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao memastikan mundur dari jabatannya mulai 1 Februari 2015. Pernyataan itu disampaikan Xanana dalam jamuan makan malam bersama lebih dari 53 anggota pemerintahannya di Dili, Rabu malam, 28 Januari 2015.
Dalam pertemuan itu, Xanana menggarisbawahi rencana mundurnya dengan harapan agar pemimpin yang baru bisa membentuk pemerintahan yang bersatu. Salah seorang menteri yang hadir bercerita bahwa pada malam itu Xanana menyatakan jamuan makan malam itu sebagai pesta perpisahan mereka.
“Ini adalah makan malam perpisahan kita. Itu adalah malam perpisahan Perdana Menteri. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dia akan mengumumkan nanti," kata menteri yang tidak mau disebut namanya seperti dilansir media Timor Leste, Lusa, Kamis, 29 Januari 2015.
Mantan Menteri Kesehatan dan anggota partai oposisi, Fretilin, Rui Araujo, diperkirakan menggantikan Xanana. Serah-terima jabatan diperkirakan berlangsung pada 6 Februari mendatang.
Xanana, presiden pertama Timor Leste yang terpilih pada 2002 setelah negeri itu melepaskan diri dari Indonesia, adalah pahlawan perjuangan kemerdekaan Timor Lorosae.
Xanana terpilih sebagai Perdana Menteri Timor Timur pada 2007, sehari setelah dia tarik-menarik kekuasaan dengan perdana menteri saat itu yang berasal dari Fretilin, Mari Alkatiri.
Xanana, 68 tahun, telah menyatakan niat mundur tahun lalu. Menurut Lusa, komposisi pemerintah dengan mandat memimpin Timor Leste sampai 2017 akan diumumkan pekan depan. "Tujuan restrukturisasi ini adalah membentuk pemerintah yang efisien dan efektif serta berfokus pada penyediaan layanan bagi rakyat Timor," demikian pernyataan pemerintah Timor Leste seperti dilansir Lusa.
Namun ketika Lusa memastikan perihal pengunduran dirinya, Xanana mengatakan dia akan berkonsultasi dengan Presiden Taur Matan Ruak terlebih dahulu.
SYDNEY MORNING HERALD | LUSA | NATALIA SANTI
Berita lain:
Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI
100 Hari Jokowi, Ada Investasi Rp 924,3 Triliun
Jika Lantik BG, Denny Indrayana: Jokowi Blunder