TEMPO.CO, Mataram - Provinsi Nusa Tenggara Barat diusulkan menjadi tuan rumah World Islamic Travel Mart (WITM) dan Join International Seminar on Islamic Tourism 2015. Usul tersebut disampaikan oleh Presiden WITM Dato' Mohd Khalid Bin Harun ketika bertemu dengan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi.
Khalid mengatakan Indonesia merupakan tujuan pariwisata islami yang paling menarik. "Kami menawarkan kerja sama WITM Malaysia dengan NTB," katanya, Selasa, 27 Januari 2015. Khalid menjelaskan, NTB dipilih sebagai lokasi wisata islami karena dianggap siap menyediakan paket wisata syariah yang didukung mayoritas penduduk yang beragama Islam.
Menurut dia, setidaknya ada tiga indikasi NTB bisa dijadikan lokasi wisata syariah.Pertama, keberadaan penghafal Al-Quran; kedua, predikat Pulau Seribu Masjid; dan ketiga, banyaknya pondok pesantren dan kota-kota santri di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Meski mengajukan NTB sebagai tujuan wisata syariah, Khalid mengaku baru pertama kali ini datang ke Lombok. "Tapi saya langsung percaya dan yakin bahwa Lombok itu memang indah dan cocok untuk pariwisata islami," ujar Khalid.
Kerja sama pembangunan pariwisata syariah di NTB ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pelancong dari dalam dan luar negeri, khususnya yang beragama Islam. Sejumlah restoran juga menyediakan makanan yang telah terjamin dan tersertifikasi halal. Gubernur Zainul Majdi dan PBNU menyambut baik usulan Khalid ini.
Di Lombok, cukup banyak pondok pesantren yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara. Para turis itu pun menjadikannya sebagai tempat belajar selama Ramadan. Pondok pesantren yang akan dijadikan tempat wisata syariah antara lain Nurul Haramain Narmada, Nurul Hakim, dan Al-Islahuddiny di Lombok Barat, Qomarul Huda Bagu di Lombok Tengah, serta Nahdlatul Wathan di Pancor dan Anjani, Lombok Timur.
SUPRIYANTHO KHAFID
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Ahok, Hadis Nabi Muhammad, dan Ajaran Konfusius
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
KPK Vs Polri: Inilah Pasukan Kuning 'Penjaga' KPK