TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seribu personel kepolisian dari Kepolisian Resor Poso, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia saat ini menyisir kawasan hutan di Poso Pesisir Bersaudara dan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Mereka memblokade beberapa titik akses ke luar kawasan untuk para pelaku aksi teror jaringan Santoso.
“Personel sudah berada di sana semua, dan kini difokuskan pada pengejaran dan penyekatan,” kata Ajun Komisaris Besar Ronny Suseno kepada Tempo, Jumat, 30 Januari 2015. (Baca: Kelompok Bersenjata Poso Datangi Warga Minta Makan)
Ronny mengatakan operasi ini, selain mempersempit ruang gerak pelaku teroris, petugas juga difungsikan untuk mengamankan dan menjaga warga yang berkebun di kawasan itu. Karena itu, untuk 2-3 hari ke depan, polisi meminta warga agar tidak berkebun. “Kami minta waktu. Kami tidak membatasi, tapi ini demi keamanan masyarakat itu sendiri,” kata Ronny. Namun, ujar dia, jika ada warga yang meminta untuk tetap berkebun, polisi siap memberi pengawalan. (Baca: Menhan Awasi Penyebaran Paham ISIS di Poso)
Dalam kurun dua bulan terakhir ini, empat warga sipil tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata di Poso. Sedangkan tiga warga lainnya dinyatakan hilang. Mereka yang tewas yaitu Tomy Halifa, 25 tahun, Aditia Tetembo alias Papa Rini (50), dan Hery Tobio alias Papa Ol (50). Ketiganya ditemukan tewas setelah dibunuh oleh kelompok bersenjata di perkebunan mereka pada Kamis, 15 Januari 2015. Sedangkan Garataudu, warga Desa Napu, Kecamatan Lore Utara, juga tewas setelah ditembak oleh kelompok bersenjata di wilayah tersebut pada akhir Desember 2014. (Baca: Menko Tedjo Curiga Ratusan Orang Indonesia Masuk ISIS)
Kawasan Poso Pesisir Bersaudara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan; dan Napu, Kecamatan Lore Utara--dua wilayah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah--diketahui sebagian besar berupa perbukitan dan hutan lebat. Sebagian difungsikan menjadi lahan kakao oleh penduduk. Kelompok teroris Santoso diduga berada di sekitar kawasan ini.
AMAR BURASE
Baca juga:
Alasan Budi Gunawan Ogah Dipanggil KPK
Bisnis McDonald's Limbung, Ini Terobosan CEO Baru
Televisi Belanda Diserang Remaja Pria Bersenjata
Dituding Main Kasar, Diego Costa Dibela Chelsea