TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft kembali menyelenggarakan Imagine Cup, yakni kompetisi teknologi bagi pelajar dan mahasiswa. Ajang ini menguji aplikasi digital yang nantinya diteruskan ke tingkat global. Karya yang diuji terdiri atas Games, Innovation, dan World Citizenship.
Seleksi tahap pertama dengan format video mulai dibuka hingga 28 Februari 2015. Caranya dengan mengirimkan URL video berdurasi sepuluh menit ke situs Imagine Cup yang berisi penjelasan tentang aplikasi yang dikembangkan. Juri kemudian akan memilih 5-8 video terbaik dari setiap kategori. (Baca: Tamat, Sabak Microsoft Surface 2)
Selanjutnya, peserta akan mempresentasikan karyanya di hadapan juri pada 14 Maret mendatang. Kemudian akan terpilih masing-masing tiga tim dari semua kategori yang berhak masuk babak final.
“Imagine Cup bertujuan mengembangkan bakat anak muda menjadi digital entrepreneur,” ujar Developer Experience Director Microsoft Indonesia Anthonius Henricus melalui siaran tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 29 Januari 2015. Dia mengatakan kewirausahaan pada bidang teknologi informasi berpotensi mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Dalam menyelenggarakan Imagine Cup, Microsoft bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) khusus untuk kategori World Citizenship. Kemitraan juga dilakukan bersama PT Telkom.
Telkom mendukung kompetisi ini melalui layanan Indihome Fiber yang menggunakan teknologi fiber. Layanan ini diklaim mampu menghadirkan kecepatan hingga 100 megabita per detik (Mbps). “Indihome Fiber menghadirkan layanan triple play untuk mempercepat unduh dan streaming para peserta kompetisi,” kata Vice President Consumer Marketing and Sales PT Telkom Jemy Confido.
Satu tim terbaik pada kategori Innovation dan Games akan memperoleh hadiah sebesar Rp 50 juta. Sedangkan untuk kompetisi World Citizenship, tim pemenang mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta.
SATWIKA MOVEMENTI
Baca juga:
Ke Istana Bogor, Prabowo Menyatakan Dukung Jokowi
6 Bank Layani Pembayaran Parkir Elektronik
Jokowi Merasa Dikejar-kejar Soal Budi, Kenapa?
Saksi Budi Gunawan Suka Mangkir, Siapa Dalangnya?