TEMPO.CO, Yogyakarta - Memanasnya hubungan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian RI sebagai buntut pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian semakin menyudutkan posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (Baca: Tanpa Izin Mega, Hasto Kristiyanto Serang KPK)
Ketua Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem) Daerah Istimewa Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto lantang menyerukan sikapnya menolak pencalonan Budi Gunawan. Dia mengaku sampai saat ini tidak memahami sikap pengurus pusat partainya yang begitu ngotot mempertahankan tersangka rekening gendut itu. “Tidak ada untungnya (memperjuangkan Budi Gunawan sebagai Kapolri) bagi PDIP,” kata ketua organisasi sayap PDIP itu saat dihubungi pekan ini.
Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPRD Kota Yogyakarta itu aktif turun ke jalan sejak Budi menjadi tersangka korupsi dan Wakil Ketua KPK Budi Widjojanto ditangkap Mabes Polri. Dia ikut mendesak Presiden Joko Widodo mencari sosok yang lebih bersih sebagai pengganti Budi. (Baca: Jokowi, Budi Gunawan, dan Embel-embel Megawati)
Fokki juga menyayangkan manuver elite partainya yang menyerang KPK. Pekan lalu, pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan elit partai banteng untuk menjajaki kemungkinan menjadikan Abraham calon wakil presiden bagi Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2015. “Itu urusan masa lalu Samad, tak ada hubungannya dengan kasus pencalonan Kapolri,” katanya.
Ketua DPC PDIP Gunungkidul Budi Utama mengklaim konflik KPK dan Polri tak berpengaruh besar bagi dinamika politik di daerah yang akan menghadapi pemilu kepala daerah akhir tahun ini. “Kami siap jelaskan ke masyarakat bahwa kami partai apa adanya, tak ada yang ditutupi,” kata salah satu kandidat bupati yang diusung PDIP Gunungkidul itu.
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga:
Koh Traore Ikut Seleksi Pemain Asing Persib
Mayat di Pinrang Diduga Korban AirAsia QZ8501
Partai Koalisi:Xanana Rombak Kabinet, Bukan Mundur
Efek Moratorium, Ikan di Perairan Sorong Melimpah