TEMPO.CO, Madiun - Petugas gabungan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkopar); dan Satuan Polisi Pamong Praja, Kota Madiun, Jawa Timur menemukan sejumlah apel impor jenis Granny Smith dan Gala yang dilarang beredar di pasaran.
Hasil perkebunan dari Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat yang terpapar bakteri Listeria monocytogenes ini dijual di dua toko buah di Jalan Pahlawan dan Letjen Panjaitan, Malang, Jawa Timur. "Saat inspeksi ditemukan apel dari Amerika yang tidak boleh dijual," kata Kepala Disperindagkopar Kota Madiun, Totok Sugiharto, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca: Apel Maut Amerika Ditarik, Pedagang Rugi)
Saat pengecekan, menurut Totok, petugas menemukan lebih dari 10 kilogram apel Granny Smith dan Gala. Oleh petugas Disperindagkopar, karyawan toko diminta menarik dan tidak lagi memajang dan menjual buah tersebut. Sebab, bila dikonsumsi oleh warga bisa berdampak negatif pada kesehatan. "Bisa menyebabkan infeksi serius. Saya yakin hal ini sudah diteliti oleh pemerintah pusat dan kemudian melarang peredarannya," ucap Totok.
Karena itu, pemantauan buah apel Granny Smith dan Gala di pasaran diperketat selama beberapa hari ke depan. Selain petugas Disperindagkopar dan Satpol PP, ia mengatakan, pengecekan akan melibatkan penyidik pengawai negeri sipil dan aparat kepolisian. Apabila dua jenis apel itu masih beredar akan ditarik paksa. (Baca: Apel Berbakteri, Waspadai 5 Merek Dagang Ini)
Tia, salah satu karyawan toko buah di Jalan Pahlawan Kota Madiun mengaku tidak mengetahui jika pemerintah melarang peradaran apel jenis Granny Smith dan Gala. Saat diminta menarik buah tersebut dari toko ia merasa bingung. "Bos tidak menyampaikan kalau ada larangan, mungkin tidak tahu juga," ujarnya. (Baca: Apel Amerika Berbakteri, Ini Pengakuan Importir)
Aris Wijayanto, team produce buah Hypermart, Kota Madiun, mengatakan sejak dua jenis apel impor itu dilarang beredar pihaknya tidak lagi menjualnya. Sebab, pihak pemasok juga tidak mengirim buah yang terpapar bakteri Listeria monocytogenes tersebut. "Kami mengikuti saja (larangan pemerintah)," ujar Aris. (Baca juga: Apel Amerika Berbakteri, Pemasoknya Minta Maaf)
NOFIKA DIAN NUGROHO
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Ahok, Hadis Nabi Muhammad, dan Ajaran Konfusius
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
KPK Vs Polri: Inilah Pasukan Kuning 'Penjaga' KPK