TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mempertimbangkan untuk menerbitkan beberapa karya sastra penyair almarhum Sitor Situmorang. Hal itu merespons penawaran keluarga Sitor yang menyatakan bahwa ada beberapa karya almarhum yang belum diterbitkan. (Baca: Kata Pemerintah Soal Dana Pemulangan Penyair Sitor)
Untuk menjalankan rencana itu, Menteri Rini berencana menggandeng BUMN percetakan, PT Balai Pustaka. "Beliau budayawan yang sudah berkarya sejak era kemerdekaan, ini bentuk apresiasi kami," kata Rini seusai menemui keluarga Sitor di Kementerian BUMN, Jumat, 30 Januari 2015. Dia berharap dengan diterbitkannya karya-karya Sitor, generasi muda bisa semakin menghargai karya para sastrawan. (Baca: Sitor Akan Dimakamkan Seperti di Puisinya)
Penyair Sitor Situmorang, 91 tahun, meninggal, Ahad, 21 Desember 2014, di Belanda. Penyair kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu dipenjara sebagai tahanan politik pada 1957-1974 oleh pemerintah Orde Baru. Karya-karya dia dibekukan dan tidak diterbitkan. (Baca: Jenazah Sitor Situmorang Akan Disambut Puisi)
Beberapa karya Sitor kemudian mendapat penghargaan di antaranya, Pertempuran dan Salju di Paris (1956) mendapat Hadiah Sastra Nasional 1955 dan kumpulan sajak Peta Perjalanan meraih Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta 1976. Sitor membuat karya di dalam penjara.
Selain berencana menggandeng Balai Pustaka, Rini berencana melibatkan perusahaan pelat merah lain dalam mengapresiasi karya Sitor. "Tak menutup kemungkinan kami akan mengikutsertakan Perum Perusahaan Film Nasional."
Ditemui di tempat yang sama, istri Sitor, Barbara Browner, berterima kasih atas tanggapan menteri Rini. Dia mengakui memang masih ada beberapa karya Sitor yang belum diterbitkan.
Browner juga berterima kasih kepada kementerian yang memfasilitasi kepulangan jenazah Sitor. "Saya terharu dengan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia, khususnya PT Garuda Indonesia dan Kementerian BUMN."
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler
Ketemu Prabowo, 3 Tanda Jokowi Jauhi Jeratan Mega
Terungkap, 4 Fakta Sebelum AirAsia Jatuh
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi
Koalisi Merah Putih Prabowo Siap Dukung Jokowi