TEMPO.CO, Bagdad - Dua buah bom meledak di pusat kota Bagdad, Irak, pada Jumat pagi, 30 Januari 2015, waktu setempat, menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas. Dua bom meledak bergantian di sebuah pasar yang ramai, kawasan distrik Bab al-Sharqi.
Seorang pejabat Irak mengatakan bahwa bom pertama meledak di dekat gerobak yang menjual pakaian bekas. Akibat bom pertama itu, delapan orang dilaporkan tewas. Berselang dua menit kemudian, ledakan keras terjadi dari sebuah mobil saat orang-orang sibuk membantu para korban dari ledakan pertama. (Baca juga: Bom Meledak di Tempat Suci Syiah Irak, 17 Tewas)
"Setidaknya 12 orang tewas dan sedikitnya 30 orang terluka dalam serangan itu," kata pejabat keamanan yang tak mau disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters, Jumat, 30 Januari 2015. Pejabat berwenang menginformasikan itu dalam kondisi anonim karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Distrik Bab al-Sharqi merupakan wilayah yang terkenal dengan pasarnya yang besar dan terletak di seberang Sungai Tigris yang berada dalam Zona Hijau. Di kawasan itu pula banyak terdapat gedung-gedung pemerintah Irak.
Irak mengalami krisis keamanan terburuk sejak Amerika Serikat menarik pasukannya pada 2011. Milisi dari kelompok ISIS kini menguasai sekitar sepertiga wilayah negara itu. (Baca juga: ISIS Rekrut Remaja 14 Tahun untuk Bom Bunuh Diri)
Ledakan bom sering terjad di Bagdad, tempat gerilyawan Sunni dari ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah di barat dan utara Irak, secara berkala menargetkan lingkungan Syiah dengan serangan bom mobil. (Baca juga: Bom Hantam Bagdad Jelang Asyura, 10 Orang Tewas)
Pada Kamis sebelumnya, serangan bom juga terjadi di lima lokasi terpisah diikuti dengan kasus penembakan di pinggiran Bagdag. Akibat peristiwa itu, setidaknya 21 orang tewas.
AP | REUTERS | ROSALINA
Terpopuler Dunia:
Tuntutannya Tak Dipenuhi, ISIS Bunuh Pilot Yordania
MH370 Dinyatakan Kecelakaan, Cina Tagih Kompensasi
Mc Donald's Merugi Terparah, Bos Langsung Mundur
Bisnis McDonald's Limbung, Ini Terobosan CEO Baru