TEMPO.CO, Padang - Pemerintah Kota Padang menetapkan status kejadian luar biasa penyakit difteri. Lima orang menjadi korban pernyakit itu, satu di antaranya meninggal. "Korban yang meninggal berusia 4 tahun. Ia meninggal beberapa hari yang lalu sebelum mendapatkan perawatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Eka Lusti, Jumat, 30 Januari 2015.
Tiga warga yang saat ini diduga difteri masih dirawat di Rumah Saki M. Djamil Padang. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lendir tenggorokannya," ujar Eka.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M. Djamil, Gustafianov, mengatakan tiga pasien balita itu dirawat intensif di ruang isolasi anak. Namun Gustafianov enggan menyebutkan nama-nama pasien.
Eka mengatakan gejala awal difteri adalah penderita akan mengalami demam tinggi dan sakit pada tenggorokan. Penyakit ini menular melalui liur dan dahak. Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.
Menurut dia, pemerintah telah melakukan sosialisasi ke kelurahan dan kecamatan serta melakukan imunisasi di sekolah. "Senin depan, kami akan lakukan imunisasi di seluruh posyandu di Kota Padang. Penyakit ini biasanya diderita anak-anak berumur 5 bulan hingga 15 tahun." (Baca: Vaksin Imunisasi, Selamat Tinggal 9 Suntikan!)
Sedangkan di Aceh, meski ditemukan kasus difteri di wilayahnya, Dinas Kesehatan Aceh belum menetapkan status KLB. “Aceh hanya mewaspadai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh M. Yani kepada Tempo, Kamis, 29 Januari 2015.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Aceh Abdul Fatah mengatakan ada beberapa kasus difteri di Aceh sejak 2012 sampai 2014. "Aceh tidak KLB difteri. Tidak heboh seperti Jawa Timur." (Baca: Kasus Difteri di Madura Tertinggi di Dunia)
Pada 2012 terdapat lima kasus, pada 2013 ada enam kasus, dan pada 2014 sebanyak lima kasus. Dari kasus-kasus itu, hanya satu korban pada 2012 yang dinyatakan positif setelah pemeriksaan darah oleh laboratorium di Jakarta. Dari kasus yang ditemukan, terungkap bahwa korban meninggal tidak diimunisasi secara lengkap. “Kami terus melakukan sosialisasi tentang penyakit ini dan pentingnya imunisasi. (Baca: 530 Ribu Anak Jalani Imunisasi Difteri)
ADI WARSIDI | ANDRI EL FARUQI
Terpopuler:
Terkuak, Siapa yang Menerbangkan Air Asia Maut
Ketemu Prabowo, 3 Tanda Jokowi Jauhi Jeratan Mega
Terungkap, 4 Fakta Sebelum AirAsia Jatuh