TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan hasil kunjungan kerja ke Pasar Jaya, Jakarta Barat, ke pejabat di Jakarta Selatan. Djarot menyampaikan penanganan sampah yang kurang maksimal oleh petugas. (Baca: Wagub Djarot Kesal Jakarta Disebut Paling Tak Aman)
Menurut Djarot, saat kunjungan kerja itu, ada sampah dibiarkan menumpuk hingga sepekan. "Bau sekali itu," kata Djarot di Kelurahan Cipete Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Januari 2015. Bau itu, masih tercium ketika Djarot masuk ke dalam mobilnya. "Kebayangkan baunya? Hidung saya masih nempel baunya, mungkin di kumis saya juga nempel," kata Djarot. (Baca: Kagumi Rusunami Buddha Tzu Chi, Djarot: Role Model)
Djarot berharap di Jakarta Selatan tidak ada sampah yang tak diangkut petugas. Selain mengangkut, petugas juga mesti memilah sampah. Di tingkat bawah, menurut Djarot, masyarakat sudah memisahkan sampah organik, nonorganik, kering, dan basah. Namun, saat dimasukkan ke tempat sampah dan truk, petugas justru kembali mencampurnya. (Baca: Cegah Banjir, Djarot Suruh RT Mengeruk Selokan)
Djarot mengatakan, cita-cita Jakarta mengenai sampah adalah sampah diolah menjadi energi. Nanti, menurut Djarot, di setiap kota akan ada unit pengelola sampah menjadi energi. "Jangan dibakar saja," kata Djarot. (Baca: Blusukan, Djarot Dikira Jokowi)
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan Zaenal Syarifudin mengatakan di daerah kerjanya, sudah kehilangan dua tempat pembuangan sampah. "Idealnya harus ada pengganti," kata dia. Hal itu untuk mencegah menumpuknya sampah. Zaenal juga berharap mendapatkan truk sampah dari pengadaan 500 truk oleh Jakarta. (Baca juga: Blusukan ke Kedoya, Wagub Djarot Cari Lurah)
HUSSEIN ABRI YUSUF
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Terkuak, Siapa yang Menerbangkan Air Asia Maut
Ketemu Prabowo, 3 Tanda Jokowi Jauhi Jeratan Mega
Terungkap, 4 Fakta Sebelum AirAsia Jatuh