TEMPO.CO, Makassar - Tas jinjing perempuan berisi tiga paspor dan sejumlah barang milik penumpang pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan nelayan di perairan Kabupaten Majene, Sulawesi Selatan, Rabu, 28 Januari 2015. Hanya, temuan barang milik korban pesawat nahas itu baru dilaporkan ke kepolisian pada Jumat, 30 Januari 2015.
Tiga paspor itu milik satu keluarga, yakni pasangan suami-istri Kusuma Chandra Kho dan Sherly Ong, serta putri mereka, Vera Chandra Kho. Temuan itu dilaporkan oleh nelayan bernama Abdul Rasyid. Tas berisi paspor ditemukannya di pantai saat pulang melaut.
"Dalam paspor itu, Kusuma Chandra Kho dan Sherly beralamat di Tarakan. Sedangkan anaknya beralamat di Surabaya," kata juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi. (Baca: Jasad Korban Air Asia di Majene Masih Tanda Tanya)
Selain paspor, tas jinjing itu berisi sebuah dompet dan telepon seluler Samsung Galaxy S5. Semua barang tersebut telah disimpan di kepolisian sektor setempat untuk selanjutnya dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan, sebelum dikirim ke Surabaya, Jawa Timur.
Ketiga nama dalam paspor itu dipastikan sebagai penumpang AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura. Nama mereka memang terdaftar dalam manifes pesawat yang jatuh di Selat Karimata, akhir tahun lalu. Jasad Kusuma Chandra Kho dan Vera Chandra Kho sudah didapatkan dan teridentifikasi. (Baca: Wanita, Temuan Korban AirAsia Ke-3 di Majene)
Tim Disaster Victim Identification alias DVI telah mengidentifikasi mayat Vera Chandra Kho pada 11 Januari. Enam hari kemudian, tepatnya 17 Januari, jasad ayahnya, Kusuma Chandra Kho, berhasil dikenali. Tinggal jenazah Sherly Ong yang masih belum diketahui keberadaannya.
Dalam beberapa hari terakhir, Basarnas dibantu nelayan telah menemukan enam mayat, sejumlah barang, dan puing yang diduga bagian dari AirAsia. Temuan itu tersebar di beberapa tempat dengan jarak berjauhan, dari Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Pinrang. (Baca: Menanjak Tiba-tiba, Alarm Air Asia Menyala)
Temuan itu di antaranya dudukan kursi pesawat, serpihan pesawat, dan tas gantung warna cokelat dengan identitas Andri Wijaya Poo, 37 tahun. Adapun, dari enam mayat itu, baru tiga yang diketahui jenis kelaminnya, yakni dua laki-laki dan satu perempuan.
Jasad dua laki-laki itu diperkirakan Saiful Rakhmad, 38 tahun, dan Joe Jeng Fei, 48 tahun. Saiful adalah warga Jakarta Timur yang bekerja sebagai teknisi AirAsia. Sedangkan Joe merupakan warga Surabaya dan berprofesi sebagai wiraswasta. Adapun jasad perempuan itu ditemukan tanpa identitas.
TRI YARI KURNIAWAN
Baca juga:
Ahok Digaet Mega, Giliran Jokowi Disokong Prabowo?
14 Saksi Budi Gunawan yang Mangkir dan Dalihnya
Dikecam Oegroseno, Kabareskrim: Sakitnya di Sini
Diserang sebagai Brutus Jokowi, Ini Kata Pratikno
Koh Traore Ikut Seleksi Pemain Asing Persib