TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati bila Anda gemar mengambil foto diri sendiri atau selfie. Apalagi bila berpose tak senonoh, bisa-bisa Anda mendekam di penjara.
Hal ini terjadi pada seorang polisi, Ryan Reid asal Skotlandia. Pria 27 tahun ini harus mendekam di penjara selama 15 bulan gara-gara gemar berfoto selfie.
Memang foto Reid amat tak sopan. Dia gemar ber-selfie tanpa menggunakan sehelai benang pun. Foto-foto itu juga tidak hanya menjadi koleksi pribadinya, melainkan disebarkan kepada para korban.
Sebelum dipenjara, Reid yang terobsesi terhadap beberapa perempuan ini membuntuti mereka. Dia juga mengirim foto telanjang dirinya kepada salah satu korbannya.
Ia menakut-nakuti korban dengan muncul tiba-tiba di rumah mereka. Hal lainnya, Reid kerap membanjiri para wanita itu dengan pesan-pesan seksual di jejaring sosial Facebook. Dilansir dari Daily Mail, salah satu korbannya bahkan masih sangat muda, sekitar 15 tahun.
Reid juga memanfaatkan posisinya sebagai pasukan polisi khusus untuk mengumpulkan data rahasia para korban. Dia membagi-bagikan data itu kepada teman-temannya.
Reid melakukan pelecehan sejak 2010 sampai 2013. Dalam sebuah kasus, ia muncul secara tiba-tiba dan berulang-ulang di sebuah stasiun pengisian bahan bakar ketika korbannya sedang bekerja sendirian.
Setelah mendengar vonis di pengadilan kepolisian Lanark pada Kamis, 29 Januari 2015, dia menangis. Di pengadilan, Reid berteriak, "I love you, Mom."
Setelah disidang, Reid menulis di Facebook bahwa dirinya merupakan korban diskriminasi. Ia hanya berusaha berbuat baik.
"Aku mau saja menjelaskan kepada orang lain jika mereka bertanya kepadaku. Jika orang lain membentuk pendapat mereka sendiri tentangku tanpa berbicara langsung denganku, itu masalah mereka. Dan, jika kau tak menginginkanku di Facebook, hapus saja aku. Susahnya jadi orang baik," tulisnya.
Reid menambahkan, "Jika wanita menurunkan celananya, ia dipromosikan. Jika pria yang melakukannya, ia dihukum. Di mana letak keadilannya?"
Kepala polisi Nikola Stewart yang menjatuhkan hukuman kepada Reid mengatakan, "Aspek paling menyedihkan dari kasus ini adalah dia seorang polisi, dan itu membuat dia dikenal korbannya. Ia suka mengganggu gadis-gadis muda."
Stewart menambahkan, “Kejahatan ini ia lakukan demi kepuasan seksual, dan ini dapat memperkeruh posisi jabatan yang dipercayakan kepadanya.”
DAILY MAIL | WINONA AMANDA
Terpopuler
Gara-gara Ini, Akbar Tandjung Tinggalkan Ical
Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi
Koalisi Merah Putih Prabowo Siap Dukung Jokowi
Dekati Prabowo, Jurus Politik Jokowi Tepuk 2 Lalat