TEMPO.CO, Pinrang - tim Search and Rescue (SAR) Kabupaten Pinrang kemarin menemukan dua benda yang diduga merupakan serpihan pesawat Air Asia QZ8501 saat menyisir pantai di Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Pesawat Air Asia rute Surabaya-Singapura itu jatuh di Selat Karimata pada Ahad, 28 Desember 2015.
Koordinator tim SAR Pinrang, Fauzan Mahmud, mengatakan dua serpihan itu ditemukan terdampar di pantai. “Jarak dua serpihan itu cukup jauh," ujar Fauzan di posko SAR, Kecamatan Suppa, kemarin.
Serpihan dengan panjang sekitar 25 sentimeter berwarna oranye itu bertuliskan “desc decomp panel” ditemukan di pesisir Pantai Wae Tuwoe, Kecamatan Lanrisang. Sedangkan serpihan lain ditemukan berjarak sekitar 3 kilometer dari penemuan mayat yang diduga penumpang Air Asia beberapa hari sebelumnya. (Baca: Nelayan Majene Temukan Tiga Paspor KorbanAirAsia)
Karena itu, menurut Fauzan, pihaknya membagi tim menjadi dua kelompok untuk melakukan penyisiran mencari serpihan-serpihan lain. (Baca: Wanita, Temuan Korban Air Asia Ke-3 di Majene)
Koordinator Informasi Data dan Organisasi Taruna Siaga Bencana Kota Parepare, Syamsul Alam, menuturkan tim yang tergabung dalam Badan SAR Nasional (Basarnas) masih melakukan penyisiran hingga ke perairan Baru Roro, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, untuk mencari penumpang pesawat Air Asia yang diperkirakan hanyut ke perairan Sulawesi. "Termasuk mencari serpihan pesawat yang diduga bagian dari Air Asia,” ujarnya.
Menurut Syamsul, serpihan yang ditemukan oleh tim SAR Pinrang itu belum bisa memastikan pecahan itu merupakan bagian mana. "Serpihan itu diduga kuat bagian dari pesawat Air Asia, hanya belum bisa dipastikan pada bagian mana," ujar Syamsul.
SUARDI GATTANG
Berita Lainnya:
Warga Jakarta Diminta Waspadai Hujan pada Malam Hari
Menteri Rudiantara Pangkas Waktu Perizinan
Alasan Konter Tiket di Soekarno-Hatta Dihapus
Pembelian Tiket Pesawat di Soekarno-Hatta Dihapus