TEMPO.CO, Jakarta - Massimo Luongo, gelandang tim nasional Australia berdarah Indonesia, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Asia 2015. Inilah sejumlah fakta tentang pemain berusia 22 tahun ini: (Baca: Keturunan Indonesia Jadi Pemain Terbaik Piala Asia)
1. Darah Indonesia yang mengalir di dirinya berasal dari ibunya, Ira. Sedangkan ayahnya, Mario, merupakan keturunan Italia. Keduanya bertemu di di sebuah restoran Italia milik Mario di kawasan Bondi, Australia, saat Ira berstatus mahasiswi. Luongo lahir di Sydney, pada 25 September 1992. Ia adalah bungsu dari tiga bersaudara.
2. Memiliki tinggi badan 1,76 meter, Luongo berposisi sebagai gelandang. Ia awalnya menimba ilmu di APIA Leichhardt Tigers FC, klub semipro di Sydney. Pada 2011 ia melakukan trial di klub Inggris Tottenham Hotspur. Ia dikontrak dan sempat tampil delapan kali untuk tim U-18 klub itu. Sedangkan di tim utama ia hanya tampil sekali, sebagai pemain pengganti. Ia saat itu gagal dalam adu penalti, sehingga Spurs kalah.
3. Spurs meminjamkannya ke Ipswich Town pada 23 Juli 2012 selama semusim. Klub Championship itu memilih memulangkannya di tengah jalan. Ia kemudian dipinjamkan ke Swindon Town pada 2013. Ia langsung masuk tim utama klub League One (Divisi III) itu sehingga ia pun dipermanenkan. Pada 13 Agustus 2013 ia dikontrak untuk tiga tahun. Selama tiga musim di klub itu ia menyumbang 10 gol dalam 86 laga.
4. Meski bisa bermain untuk Italia dan Indonesia, ia memilih berlaga untuk timnas Australia. Ia sempat tampil untuk Timnas U-20 sebanyak dua kali. Di tim senior ia masuk dalam skuad Piala Dunia 2014 dan Piala Asia 2015. Pada Piala Asia itulah ia mulai unjuk gigi. Ia menyumbang dua gol dan ikut mengantar negaranya jadi juara. Ia juga terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen itu.
5. Setelah tampil cemerlang di Piala Asia, ia akan jadi buruan. Diprediksi, ia hanya tinggal menunggu waktu untuk meninggalkan Swindon Town dan berlaga di klub lebih besar. Ange Postecoglou, mantan pelatih Australia, bahkan berani membuat prediksi muluk. "Saya berpikir mengapa ia tak bermain untuk Barcelona atau Real Madrid - tapi akhirnya ia bisa saja berakhir di sana."
AP | ESPN | WIKIPEDIA | NURDIN
Berita Lain
Di Jakarta, Louis Saha: Suporter Indonesia Terbaik
Direktur MU: Rooney cs Pasti Datang ke Indonesia
Kalahkan Korea, Australia Juarai Piala Asia 2015