TEMPO.CO , Makassar:Nurmaliza mencipta sebuah tas dari baju kaus berkerah bekas abu-abu. Dia tak menyangka, percobaan pertamanya itu langsung berhasil. Dengan antusias, dia dan ketiga kawannya, Nining Indriani, Norma Ningsih, dan Nurlayla Permatasari, langsung berpose di depan kamera memamerkan tas-tas tersebut.
“Modelnya lucu. Untuk dipakai cewek-cewek, lumayan simpel,” kata gadis 17 tahun ini senang. Ukurannya yang lumayan besar membuat tas itu bisa dipakai sebagai pengganti kantong belanja. “Untuk suasana santai juga bisa.”
Bagi Nurmaliza, mendaur ulang baju kaus bekas adalah pengalaman pertamanya. Seperti mendapat pengetahuan baru yang amat berharga, mahasiswi Akademi Kebidanan Muhammadiyah Makassar ini dengan mantap ingin membagikan pengalaman yang didapatnya dari Kelas Craft yang diadakan di gedung BaKTI pada Jumat lalu tersebut.
Sore itu, Kelas Craft mengangkat tema tas dan aksesori dari baju kaus bekas. Kelas dipandu oleh Dwi Ananta, perajin dari Komunitas Craft Mikipiji. Model tas yang dipraktekkan bernama Hobo Bag yang dihias rumbai-rumbai. “Hobo Bag bisa ditenteng maupun dikempit,” kata Dwi, perempuan berusia 24 tahun.