TEMPO.CO, Makassar - Area pencarian korban dan puing Air Asia QZ8501 di Selat Makassar diperluas. Jika sebelumnya pencarian berfokus dari perairan Parepare, Sulawesi Selatan, sampai ke perairan Majene, Sulawesi Barat, penyisiran kini dilakukan sampai ke perairan Mamuju yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah. (Baca: Serpihan Air Asia Ditemukan di Pinrang)
"Kami perluas area pencarian karena semua temuan (mayat dan serpihan pesawat) ditemukan di daerah itu," kata Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar Roki Asikin. Fokus luas area yang disisir tidak mengalami perubahan, yakni panjang 60 mil laut dan lebar 30 mil laut. "Tetap di 1.800 nautical miles. Hanya tempatnya yang sekarang berpindah," ujarnya.
Selain itu, menurut Roki, pencarian dilakukan di sepanjang perairan Sulawesi Selatan. Semua kabupaten dan kota yang memiliki garis pantai diminta turut membantu pencarian. Sebab, kemungkinan korban dan puing pesawat terdampar di daerah itu. Salah satunya di perairan Kabupaten Selayar yang terletak di ujung selatan Pulau Sulawesi. (Baca: AirAsia QZ8501, Jazad Teknisi Ditemukan di Sulbar)
Roki menuturkan kemungkinan adanya korban dan puing Air Asia QZ8501 di perairan Selayar memang cukup besar. Sebab, pesawat itu jatuh di Selat Karimata. Jika angin barat terus berembus, korban dan puing pesawat bisa terseret ke daerah itu. Namun cuaca ekstrem membuat puing atau korban menuju ke arah utara.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Lainnya:
Warga Jakarta Diminta Waspadai Hujan pada Malam Hari
Menteri Rudiantara Pangkas Waktu Perizinan
Alasan Konter Tiket di Soekarno-Hatta Dihapus
Pembelian Tiket Pesawat di Soekarno-Hatta Dihapus