TEMPO.CO, Makassar - Jasad ketujuh yang ditemukan di Selat Makassar, Ahad, 1 Februari 2015, diperkirakan berusia anak-anak. Namun, untuk memastikannya, tim pencari maupun kepolisian masih harus menunggu hasil identifikasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim di Surabaya, Jawa Timur.
"Bagian tubuh itu diperkirakan jasad anak-anak. Tapi, kami tak bisa memastikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi, Ahad, 1 Februari 2015. Potongan tubuh itu berupa tulang belakang yang terbungkus sedikit daging, tulang paha, dan tulang betis kanan. (Baca: Air Asia Bisa Hanyut ke 'Kerajaan Nyi Roro Kidul')
Potongan tubuh itu pertama kali ditemukan oleh masyarakat setempat, Sudirman, 31 tahun, di bibir pantai Dusun Tatakko, Desa Tubo Tengah, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sekitar pukul 11.30. Jasad itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Majene untuk kemudian dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.
Sesampainya di Makassar, bagian jasad itu diberi label B.007. Selanjutnya, seperti keenam jenazah sebelumnya, temuan potongan tubuh ketujuh ini juga segera diterbangkan ke Surabaya.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah, mengatakan potongan tubuh ini ditemukan tanpa ada serpihan maupun barang dengan identitas di dalamnya. "Soal identifikasi korban nantinya kami serahkan semuanya kepada tim DVI di Surabaya," kata Deden. (Baca: Air Asia QZ8501, 3 Keanehan Ini Jadi Sorotan Dunia)
TRI YARI KURNIAWAN
Topik Terkait: AirAsia | Adam Air
Berita Terkait:
AirAsia Jatuh, Prancis Selidiki Dugaan Pembunuhan
QZ8501, Terungkap Pilot Matikan Kontrol Komputer
Begini Penentuan Ahli Waris Korban Air Asia
18 Temuan KNKT, QZ8501 Hadapi Awan 44 Ribu Kaki