TEMPO.CO, Makassar - Pencarian korban dan puing Air Asia QZ8501 di Selat Makassar mendapatkan suntikan tenaga baru dengan adanya bantuan personel dan peralatan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari. "Basarnas Kendari ikut membantu, khususnya di bagian selatan," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar Deden Ridwansyah. (Baca:Serpihan Air Asia Ditemukan di Pinrang)
Hingga kini, tercatat lima badan SAR provinsi yang turut melakukan pencarian Air Asia QZ8501, yakni Basarnas Makassar (Sulawesi Selatan dan Barat), Basarnas Palu (Sulawesi Tengah), Basarnas Kendari (Sulawesi Tenggara), Basarnas Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Basarnas Denpasar (Bali). Tim pencari juga terdiri atas kepolisian dan instansi pemerintah setempat.
Menurut Deden, kedatangan Basarnas Kendari menambah jumlah kapal tim pencari dan penyelamat menjadi tiga. Sebelumnya kapal cuma ada dua, yakni dari Basarnas Makassar dan Basarnas Balikpapan. Dua kapal inilah yang digunakan untuk menyisir perairan Parepare, Sulawesi Selatan, sampai perairan Mamuju, Sulawesi Barat.
Tim gabungan, kata Deden, kini memiliki tiga rescue boat, lima rubber boat, dan satu sea rider. Rubber boat dan sea rider dipakai untuk menelusuri kawasan pesisir pantai. Sedangkan rescue boat berkonsentrasi melakukan penyisiran di titik fokus pencarian seluas 1.800 nautical miles di tengah laut.
Khusus Basarnas Kendari, Deden menjelaskan, akan melakukan penyisiran di perairan Kabupaten Selayar yang terletak di ujung Pulau Sulawesi. "Kemungkinan ada yang terdampar di sekitar daerah itu cukup terbuka. Jadi, perlu ada tim pencari di sana," ujarnya. (Baca: Jasad Korban Air Asia di Majene Masih Tanda Tanya)
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Terkait
AirAsia QZ8501, 3 Keanehan Ini Jadi Sorotan Dunia
Cari AirAsia, Basarnas Dirikan Posko di 3 Daerah
Pencarian AirAsia QZ8501 di Sulawesi Diperluas
AirAsia Bisa Hanyut ke 'Kerajaan Nyi Roro Kidul'
Arlindo Si Pembawa Korban AirAsia QZ8501 ke Majene