TEMPO.CO, Bekasi - Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Yasni Rupaidah mengatakan pusat kesehatan masyarakat yang berada di titik banjir dibuka selama 24 jam. "Agar penanganan kesehatan terhadap korban banjir tak terlambat," kata Yasni kepada Tempo, Ahad, 1 Februari 2015.
Yasni menyebutkan, di Kota Bekasi, ada 31 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan. Adapun yang setiap hari buka selama 24 jam ada lima puskesmas. Namun, jika dalam keadaan banjir, puskesmas terdekat otomatis buka 24 jam. "Untuk mengantisipasi pasien rujukan," ujarnya.
Ada tujuh kecamatan yang dipetakan sebagai daerah rawan banjir. Ketujuhnya adalah Kecamatan Jatiasih, Bekasi Selatan, Rawalumbu, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Pondok Gede. "Kami koordinasi dengan BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) dan kelurahan," tutur Yasni.
Di tiap puskesmas yang berada di dekat titik banjir dan 24 jam, Yasni mengaku pihaknya menyiagakan satu dokter dan dua perawat. "Ada juga yang disiagakan di posko banjir," katanya.
Saat musim banjir, ujar dia, warga rentan terkena berbagai penyakit, seperti gatal, infeksi saluran pernapasan atas, diare, bahkan demam berdarah dengue. Sejumlah penyakit tersebut akan bertambah parah bila tak ditangani secepatnya. Salah satu hal yang dilakukan dalam penganan pasien adalah terkait dengan persediaan obat. "Ketersediaan obat cukup," tutur Yasni. (Baca juga: Warga Jakarta Diminta Waspadai Hujan pada Malam Hari)
ADI WARSONO
Berita Lainnya:
Warga Jakarta Diminta Waspadai Hujan pada Malam Hari
Alasan Konter Tiket di Soekarno-Hatta Dihapus
Pembelian Tiket Pesawat di Soekarno-Hatta Dihapus