TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Denny Wahyu mengatakan potensi banjir di ibu kota sangat tinggi, karena Jakarta dialiri oleh 13 sungai besar. "Daerah-daerah rawan banjir itu ada di sekitar 6 daerah aliran sungai (DAS)," kata Denny melalui pesan singkat kepada Tempo.
Denny menjelaskan untuk daerah rawan banjir di Jakarta Barat berada di daerah sepanjang DAS Kali Angke, seperti Duri Kosambi dan Rawa Buaya. Beberapa daerah di Jakarta Barat, seperti Sukabumi Utara, Kedoya Utara dan Kedoya Selatan, juga menjadi kawasan langganan banjir karena berada di wilayah DAS Kali Pesanggrahan (Baca: Banjir di Jakarta, Waspadai Titik Macet Ini).
Daerah rawan banjir lainnya, menurut dia, berada di sekitar DAS Kali Krukut. Di sekitar DAS Kali Krukut, yang meliputi daerah Jakarta Selatan, seperti, Pulo Raya, Mampang, Kebalen, dan Pejompongan, Jakarta Pusat, merupakan wilayah rawan banjir.
Wilayah lainnya yang berpotensi terjadi banjir ialah daerah di sekitar DAS Kali Ciliwung. "Rawajati, Kalibata, Pegadegan, Kebon Baru, Jakarta Selatan, hingga wilayah Kampung Melayu dan Bidara Cina, Jakarta Timur, merupakan daerah rawan banjir karena berada di sekitar DAS Kali Ciliwung," ujarnya (Baca: Hujan Deras, Kali Serua Tangerang Selatan Meluap).
Denny memaparkan kawasan sekitar DAS Kali Cipinang, seperti wilayah Jakarta Timur yang meliputi Kampung Rambutan, Kramat Jati, Halim, Cipinang Besar, Cipinang Jaya, hingga wilayah Jakarta Utara, seperti ASMI/Perintis, Kelapa Gading dan Yos Sudarso, juga merupakan wilayah rawan banjir.
Selain ke lima wilayah sekitar DAS ini, Denny menambahkan, masih ada wilayah rawan banjir, yaitu daerah di sekitar DAS Kali Sunter yang meliputi Cipinang Melayu, Cipinang Indah, Jatinegara Kaum, dan Pulo Nangka, Jakarta Timur. "Sedangkan daerah Jakarta Utara, seperti Pluit, Penjaringan, Kamal Muara, dan Kapuk Muara serta wilayah Jakarta Barat, seperti Tegal Alur, Kalideres, dan Kapuk juga bisa terjadi banjir karena pengaruh gelombang pasang," ujar Denny (Baca juga: BNPB : 14 Kota dan Kabupaten se Indonesia, Banjir).
GANGSAR PARIKESIT
Berita Lainnya:
Alasan Konter Tiket di Soekarno-Hatta Dihapus
Pembelian Tiket Pesawat di Soekarno-Hatta Dihapus
YLKI Tak Setuju Konter Tiket Bandara Dihapus
Serpihan Air Asia Ditemukan di Pinrang