TEMPO.CO , Jakarta: Ekonom dari PT BNI Securities, Heru Irvansyah, memperkirakan rupiah masih akan bergerak fluktuatif sesuai dengan data inflasi dan neraca perdagangan yang dirilis Badan Pusat Statistik hari ini. "Pasar masih melihat dan menunggu perkembangan data ekonomi sebelum mengakumulasi aset berdenominasi rupiah,” kata Heru kepada Tempo (Baca: BBM Tidak Lagi Jadi Penyebab Utama Inflasi).
Pasar, menurut Heru, juga menunggu ketegasan presiden ihwal konflik Komisi Pemberantasan Korupsi versus Kepolisian RI agar tidak berlarut-larut sehingga bisa menyebabkan ketidakpastian politik. "Hari ini, rupiah akan bergerak di level 12.480-12.670 per dolar AS," ujar Heru.
Heru menambahkan optimisme perbaikan data ekonomi pada awal bulan bisa mengerek penguatan rupiah untuk sementara. Namun Heru berpendapat turunnya angka inflasi belum akan mengubah kebijakan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga di angka 7,75 persen. "BI masih mempertimbangkan risiko kenaikan suku bunga bank sentral Amerika (The Fed)," katanya.
Menurut Heru, pemerintah juga perlu mempercepat pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 untuk memudahkan penyerapan anggaran, sehingga program-program dalam bidang ekonomi terlaksana (Baca: Agus Marto: Proyeksi IMF Lebih Rendah Sudah Biasa).
M. AZHAR (PDAT)
Terpopuler:
KNKT Bantah Pilot Air Asia Keluar Kokpit
Seorang Ahli Waris Sudah Terima Santunan Air Asia
Izinkan Mobil Masuk Jalur Transjakarta, Ahok Dikritik
BBM Tidak Lagi Jadi Penyebab Utama Inflasi
Agus Marto: Proyeksi IMF Lebih Rendah Sudah Biasa
Menteri Rudiantara Pangkas Waktu Perizinan
3 Gardu Terkena Petir, Aliran Listrik Sempat Padam
Izinkan Mobil Masuk jalur Busway, Ahok Dikritik
18 Temuan KNKT, QZ8501 Hadapi Awan 44 Ribu Kaki