Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setahun Dibui, Mesir Bebaskan Jurnalis Al-Jazeera

image-gnews
Sejumlah jurnalis BBC dan staf, melakukan aksi bungkam untuk menggambarkan tidak adanya kebebasan jurnalis dalam berbicara di seluruh dunia di London, 24 Juni 2014. Aksi ini juga untiuk mendukung tiga wartawan yang dihukum di Mesir karena terkait terorisme, dan dianggap membawa kritik luas. (AP)
Sejumlah jurnalis BBC dan staf, melakukan aksi bungkam untuk menggambarkan tidak adanya kebebasan jurnalis dalam berbicara di seluruh dunia di London, 24 Juni 2014. Aksi ini juga untiuk mendukung tiga wartawan yang dihukum di Mesir karena terkait terorisme, dan dianggap membawa kritik luas. (AP)
Iklan

TEMPO.CO, Kairo - Lebih dari setahun dipenjara, jurnalis Al-Jazeera, Peter Greste, 49 tahun,  akhirnya dibebaskan dan dideportasi pada Ahad, 1 Februari 2015. Gresta langsung terbang ke Cyprus. Adapun dua jurnalis Al-Jazeera lainnya masih mendekam di penjara.

Greste, warga Australia, bersama dua rekannya, Mohammed Fahmy dan Baher Mohammed, ditangkap aparat militer Mesir pada Desember 2013. Mereka meliput aksi kekerasan yang terjadi saat kelompok pendukung Mohammed Morsi, Presiden Mesir saat itu, menggelar demonstrasi menentang rezim militer Mesir. (Baca: Al-Jazeera Desak Mesir Bebaskan Jurnalisnya)

Aparat Mesir menuding mereka mendukung Ikhwanul Muslimin, kelompok pendukung Morsi melalui liputannya. Mesir kemudian mengumumkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

Namun di persidangan, ketiganya membantah semua dakwaan. Mereka menegaskan saat itu mereka melakukan liputan jurnalistik.

Pembebasan Greste mengejutkan rekan-rekan kerjanya dan para aktivis kemerdekaan pers yang berbulan-bulan berjuang mendukung ketiga jurnalis yang berkantor di Doha, Qatar, tersebut. "Sulit untuk dipercaya tapi YES Peter Greste sekarang bebas," kata Andrew, saudara Greste, lewat akun Twitter-nya. (Baca: Mesir Didesak Bebaskan Wartawan Al Jazeera)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Istri Mohammed, Jehane, menuntut agar suaminya dan satu jurnalis Al-Jazeera lainnya juga segera dibebaskan. Ia kemudian mempertanyakan apakah pembebasan itu karena kewarganegaraan mereka. "Atau ini mengenai orang asing dan orang Mesir?" ujarnya. Kedua jurnalis lainnya memang warga Mesir.

Dilansir Foxnews, 1 Februari 2015, pembebasan Greste diduga karena mencairnya kebekuan hubungan Mesir dan Qatar saat ini. Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi menyetujui pembebasan Greste. Menteri Dalam Negeri Mesir mengatakan pembebasan jurnalis Al-Jazeera itu sehubungan pemberlakuan undang-undang deportasi yang baru disahkan tahun lalu.

FOX NEWS | MARIA RITA

Baca juga:

Mesir Tolak Desakan Pembebasan Wartawan Al Jazeera
PBB Bahas Pembebasan Wartawan Al Jazeera
Diduga Dukung Teroris, Tiga Jurnalis Mesir Ditahan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.