TEMPO.CO, Jakarta - Tiga klub peserta Liga Super Indonesia musim 2015 terancam tidak dapat menggunakan jasa pemain asing selama berjalannya kompetisi. Mereka hanya diperkenankan memakai pemain dari dalam negeri.
Ancaman itu disampaikan oleh CEO PT Liga Indonesia--operator LSI--Joko Driyono karena hingga saat ini mereka belum melunasi gaji pemain dan pelatih. "Pokoknya tunggakan gaji harus dilunasi sebelum batas waktu berakhir," ujar Joko, Ahad, 1 Februari 2015.
Ancaman atau sanksi tegas itu berlaku jika mereka belum melunasi tunggakan gaji hingga batas waktu 13 Februari 2015. Konkretnya, menurut Joko, sanksi tegas itu adalah klub hanya diperkenankan menggunakan 18 pemain lokal. Klub juga dilarang mendatangkan pemain asing karena mereka dinilai tidak sehat secara finansial dan administrasi. "Klub tersebut hanya boleh diperkuat 18 pemain lokal saat mengikuti kompetisi."
Ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin membenarkan Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan PSM Makasar belum melunasi gaji pemainnya. Menurut dia, tahun depan, PSSI dan PT Liga berharap kejadian serupa tak terulang kembali. "Karena subsidi sudah dinaikkan menjadi Rp 2,5 miliar," kata Djohar.
Sementara itu, Sriwijaya FC mendukung langkah tegas PT Liga terhadap klub penunggak gaji. Faisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri--operator SFC, mengatakan, tanpa pengetatan aturan, ditakutkan klub bakal lalai akan kewajiban. "Ini langkah yang tepat bagi klub agar tidak lalai lagi," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita Lain
Arsenal Cukur Villa 5-0, Dekati Posisi Empat Besar
Kalahkan Persib, Arema Juara Inter Island Cup
Semen Padang Rekrut Bek Makedonia, Goran Gancev
Diterkam Sassuolo 3-1, Inter Milan Kian Terpuruk