TEMPO.CO, Turin – Peneliti dari universitas Politecnico di Torino, Italia, mengukur pola arsitektur Taj Mahal menggunakan aplikasi bernama Sun Calc. Kalkultor “matahari” ini menggunakan citra satelit Google Earth untuk membantu menghitung arah matahari terbit di lokasi tertentu.
Menurut Amelia Carolina Sparavigna, peneliti tersebut, penggunaan aplikasi dan resolusi citra ini memudahkan proses penelitiannya dalam mempelajari situs sejarah.
Taj Mahal merupakan makam yang dibangun pada masa Kekaisaran Dinasti Mughal Shah Jahan (1592-1666) untuk istri kesayangannya, Mumtaz Mahal (1592-1631). Di sekitar Taj Mahal, Mughal membangun taman bergaya Charbagh, sistem taman yang dikembangkan di Persia. “Taman dibagi menjadi empat bagian.”
Bentuk tersebut, menurut Sparavigna, merupakan simbolisasi dari Gardens of Eden dengan empat kanal utama yang mengalir dari mata air utama ke empat penjuru dunia. Penelitian ini mengungkap pembangunan taman dan Taj Mahal didasari oleh posisi titik balik matahari.
“Arsiteknya membangun Taj Mahal dengan orientasi sumbu utara-selatan,” kata Sparavigna.
Bahkan, tulis dia dalam makalahnya, si arsitek menambahkan enam arah utama: utara-selatan, timur-selatan, dan empat arah sesuai dengan posisi matahari terbit dan terbenam pada musim dingin serta musim panas. “Bangunan ini sangat sempurna.”
Jika Anda datang ke Taj Mahal, India, sebelum matahari terbit pada musim panas, cobalah berjalan ke bagian utara-tengah taman. Kemudian, berdirilah di atas saluran air yang ada di titik itu dan pandangi paviliun arah timur laut.
“Pasti Anda akan melihat matahari terbit persis dari belakang Taj Mahal,” kata Sparavigna. Pengamatannya ini diterbitkan dalam jurnal Philicia.
Sparavigna menyarankan tetap diam di atas saluran air Taj Mahal itu. Sebab, menurut dia, matahari akan terus bergerak tepat di atas. Jalur matahari ini sejalan dengan makam dan menara Taj Mahal.
Dia menuturkan matahari musim panas pada siang hari merupakan hari terlama. Sebaliknya, matahari musim dingin menjadi hari terpendek sepanjang tahun, biasanya terjadi pada 21 Desember.
“Matahari terbit dan terbenam jadi bingkai yang indah untuk Taj Mahal,” ujarnya. Hanya, tutur Sparavigna, pengelola Taj Mahal tidak akan pernah mengizinkan berdiri sepanjang waktu di saluran air.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB