TEMPO.CO, Makassar – Seorang nelayan di Kecamatan Mattirosmpe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menemukan potongan kaki yang diduga milik korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Kaki bagian kiri itu ditemukan di bibir pantai Minangakae. "Ini potongan tubuh yang kedelapan ditemukan. Bentuknya sebatas kaki kiri dari mata kaki sampai telapak kaki. Juga, didapati sepatu berwarna hitam-kuning," kata Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar Deden Ridwansyah kepada Tempo, Selasa, 3 Februari 2015.
Potongan kaki itu pertama kali ditemukan nelayan bernama Tola. Deden mengatakan posisi body part itu sekitar 100 meter dari bibir pantai Minangakae. Saat ini, potongan tubuh yang diduga penumpang pesawat nahas yang jatuh di Selat Karimata, akhir tahun lalu, tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pinrang.
Selanjutnya, Deden mengatakan potongan tubuh kedelapan ini akan dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Selasa, 3 Februari. Di rumah sakit milik kepolisian itu, body part ini dipasangi label B.008. Setelah itu, bagian tubuh mayat ini akan langsung diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur, untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification.
Deden mengaku menerima dua informasi mengenai temuan potongan tubuh. Selain di Kabupaten Pinrang, kabarnya juga ditemukan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Namun, setelah dicek, ternyata tidak benar. "Informasi itu negatif. Tidak ditemukan di Majene," ujarnya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi dari kepolisian setempat mengenai temuan potongan tubuh atau puing Air Asia, Selasa, 3 Februari. "Nanti saya cek kembali. Info terakhir adalah temuan yang diduga pintu darurat pesawat di Pinrang kemarin," katanya. (Baca: Nelayan Majene Temukan Tiga Paspor Korban AirAsia)
Pintu darurat pesawat Air Asia QZ8501 ditemukan tersangkut pada jaring nelayan di lepas pantai Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang, Senin, 2 Februari, sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Hingga kini, di Kabupaten Pinrang, sudah ditemukan dua potongan tubuh. Sedangkan di Kabupaten Majene didapati enam potongan tubuh. (Baca: Wanita, Temuan Korban Air Asia Ke-3 di Majene)
Saat ini, tim pencari penumpang pesawat Air Asia yang terdiri atas Basarnas gabungan tengah menyisir perairan di tiga provinsi di Pulau Sulawesi. Rinciannya, perairan Mamuju sampai Mamuju Tengah, Sulawesi Barat; perairan Parepare sampai Selayar, Sulawesi Selatan; serta perairan Pulau Buton dan Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara.
Pencarian di perairan Sulawesi Barat dilakukan oleh Basarnas Balikpapan. Sedangkan pencarian di perairan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dipimpin Basarnas Makassar dan Kendari. Pencarian dilakukan dengan menggunakan masing-masing satu rescue boat. "Kami juga dapat bantuan personel dari Basarnas Palu dan Denpasar," ucap Deden.
TRI YARI KURNIAWAN