TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan membantah kabar yang menyebutkan dirinya menjadi penghalang antara PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo. "Tak benar itu, masih rutin komunikasi kok sampai sekarang," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 3 Februari 2015.
Bahkan, tutur Luhut, Selasa ini, politikus PDIP, Pramono Anung, berbincang dengannya melalui telepon. "Bahas macam-macam, biasa saja," tuturnya.
Sebelumnya, politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menuding ada orang yang sengaja menghalau jalur komunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Orang-orang tersebut berada di ring 1 Istana, yaitu Sekretariat Kabinet, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kantor Staf Kepresidenan.
"Mereka itu Brutus-Brutus yang akan menghancurkan Jokowi," kata Masinton di Menteng, Kamis, 29 Januari 2015. Masinton merujuk pada tokoh sejarah Marcus Junius Brutus, salah seorang di balik konspirasi pembunuhan Julius Cesar, kaisar Romawi Kuno. Masinton menyebut orang-orang di sekitar Jokowi tersebut dinilai sengaja menjauhkan jangkauan dan pengaruh PDIP dari Istana.
Isu menjauhnya Jokowi dari PDIP muncul setelah Presiden bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang jadi pesaingnya dalam perebutan kursi RI-1. Jokowi dan Prabowo bertemu di Istana Bogor pada Kamis, 29 Januari 2015, pukul 14.00 WIB.
Menurut Luhut, dirinya tak berwenang mengurus jadwal Jokowi. Dia mengaku hanya bertugas membantu Presiden, diminta atau tidak. "Kalau Presiden bertemu dengan orang-orang, itu di luar kewenangan saya," ujarnya.
TIKA PRIMANDARI