TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal sedang mengkaji kemungkinan adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) baru di Papua dan Papua Barat. Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah, tidak ada daerah di Papua yang diproyeksikan menjadi KEK.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan setidaknya ada empat daerah di Papua dan Papua Barat yang saat ini sedang dikaji menjadi KEK. Empat daerah itu adalah Raja Ampat, Sorong, Teluk Bintuni, serta Merauke. “Potensi investasinya besar. Merauke, misalnya, saat ini sudah menjadi kawasan industri,” ujar Franky saat berbincang dengan wartawan di kantornya. (Baca: Dewan Nasional Usulkan Tiga Daerah Ekonomi Khusus)
Di Merauke kini dikenal sebagai salah satu kawasan industri semen. Namun tak menutup kemungkinan ada potensi di sektor lain yang lebih besar. Yang saat ini sedang di dorong pemerintah adalah unsur konektivitas, seperti kereta dan jalan tol.
Selain Merauke, saat ini yang sudah menjadi kawasan industri adalah Teluk Bintuni. Predikat kawasan industri, menurut Franky, bisa saja ditingkatkan menjadi KEK jika dalam kajiannya ditemukan potensi investasi yang lebih besar. (Baca: Kawasan Ekonomi Sei Mangkei Pasti Selesai 2015)
Adapun di Teluk Bintuni, komoditas yang saat ini menjadi potensi investasi utama adalah minyak, gas, serta pupuk. Di kawasan industri Teluk Bintuni, jika memang didorong sebagai KEK, akan dibangun pelabuhan dan bandara.
“Kalau Raja Ampat, kan, awalnya wisata. Dari kawasan wisata, nanti bisa jadi KEK,” ujar Franky. Yang paling penting saat ini, tutur Franky, adalah perhatian pemerintah, khususnya mengenai pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Selain itu, sengketa tanah menjadi salah satu kendala umum di Papua.
Dia berjanji akan mendampingi para investor dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. “Setidaknya, kami akan melakukan koordinasi antara pusat dan daerah,” kata Franky. Dia yakin potensi investasi di kedua provinsi bisa menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia timur.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler:
AirAsia QZ8501, 3 Keanehan Ini Jadi Sorotan Dunia
Rupiah Dikhawatirkan Bisa ke 13 Ribu
KPK vs Polri, Pasar Tunggu Ketegasan Jokowi
3 Gardu Terkena Petir, Aliran Listrik Sempat Padam
Harga Premium dan Solar Tetap
Ribut KPK vs Polri, Begini Dampaknya bagi Rupiah
Sengketa Merek: Gugatan Ganti Rugi Dikabulkan
Diatasi Tim Jokowi, 3 Faktor Ini Lemahkan Rupiah
Besok, Lelang SUN Rp 12 Triliun
Mandiri Gelontorkan Kredit Infrastruktur Rp 15,3 T