TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan akan memutuskan nasib calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Budi Gunawan pada pekan depan. Menurut dia, ada beberapa hal yang harus diselesaikan sebelum mengambil keputusan soal Kapolri.
"Saya selesaikan semuanya minggu depan. Ada yang harus diselesaikan dulu, ada yang harus dirampungkan," kata Jokowi seusai membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Narkoba di Hotel Bidakara, Rabu, 4 Februari 2015.
Jokowi tidak menyebut secara spesifik masalah apa yang harus diselesaikan sebelum mengambil keputusan soal Budi Gunawan. Menurut dia, masalah yang harus dirampungkan mencakup aspek hukum dan politik. "Keduanya (politik dan hukum) harus diselesaikan, harus beriringan," katanya.
Keputusan itu, menurut Jokowi, akan diambil seusai kunjungan kerja ke beberapa negara ASEAN. "Minggu depan itu bisa Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Tidak lama tapi ada yang harus dirampungkan," katanya.
Polemik soal Budi Gunawan berlangsung sejak dua pekan lalu. Setidaknya setelah namanya diajukan Jokowi ke Dewan Perwakilan Rakyat sebagai satu satunya calon Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Sutarman. Budi menjadi polemik karena disebut sebagai salah satu jenderal di korps Tri Brata yang memiliki rekening gendut.
Sehari sebelum Budi menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat, Komisi Pemberantasan Korupsi pun menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus pencucian uang rekening gendut miliknya.
Penetapan Budi sebagai tersangka menyulut reaksi dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Beberapa hari kemudian, Mabes Polri menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemberian keterangan palsu saat sidang sengketa pemilihan kepala daerah Kotawaringin Barat pada 2010.
ANANDA TERESIA