TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan berpindah koalisi ataupun keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Menurut dia, sebagai presiden, Jokowi merupakan representasi partai politik.
"Pak Jokowi kader partai. Di dunia mana pun, presiden mewakili partai politik. Soal setelah jadi presiden dan jadi kepala negara, iya," katanya.
Politikus PDI Perjuangan ini menilai wajar jika Presiden Jokowi menemui tokoh-tokoh parpol di luar Koalisi Indonesia Hebat. Menurut dia, Jokowi adalah presiden yang suka meminta masukan dari berbagai pihak. "Kan dia presiden semua orang. Beliau selalu mendengar, meminta masukan sebelum mengambil keputusan, karena ini menyangkut politik. Konsultasi dengan pimpinan DPR wajar," katanya.
Ia menegaskan, sampai saat ini Koalisi Indonesia Hebat masih solid mendukung pemerintah. Ihwal tudingan beberapa politikus PDI Perjuangan bahwa ada beberapa pihak yang hendak menjauhkan Jokowi dari partainya, Tjahjo dengan tegas membantah.
"Tidak ada. Kalangan mana? Tidak ada. Pak Jokowi kader terbaik dan sudah teruji sejak jadi wali kota, gubernur," katanya.
Sebelumnya, kelompok relawan Jokowi, Pro Jokowi (Projo), mengutarakan rencana membentuk partai politik baru. Partai ini akan mewadahi Jokowi bila dia keluar dari PDI Perjuangan yang bersama partai pendukung pemerintah lain dinilai kerap merongrongnya. Ketua DPP PDIP Puan Maharani sudah mempersilakan Jokowi membentuk partai baru.
Sejumlah pengamat menyatakan membentuk partai politik baru merupakan solusi jangka panjang bagi Jokowi dalam menghadapi tekanan dari partainya. Adapun solusi jangka pendek yang disarankan adalah Jokowi bergabung dengan Koalisi Merah Putih.
ANANDA TERESIA