TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, 4 Januari 2015. Ia datang guna menjelaskan laporan dugaan pelanggaran yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad.
"Saya mendapat undangan siang ini, dan sebagai warga negara yang baik saya akan memenuhi undangan tersebut dan mendengarkan sekaligus menjelaskan hal-hal yang terkait dengan pemanggilan kali ini," ujarnya sesaat sebelum masuk ke ruang tamu Komisi Hukum DPR, Rabu, 4 Januari 2015.
Dugaan pelanggaran Abraham Samad dilaporkan Direktur Eksekutif KPK Watch, Muhammad Yusuf Sahide. Laporan itu didasarkan pada tulisan seseorang yang mengaku bernama Sawito Kartowibowo dalam laman Kompasiana. Tulisan itu menceritakan pertemuan Abraham Samad dengan petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam proses penjaringan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo.
Sesaat setelah cerita itu muncul, Hasto membenarkan adanya pertemuan tersebut dalam konferensi pers. Ia mengaku sudah enam kali menemui Abraham guna membicarakan proses penjaringan cawapres yang tengah dilakukan PDIP. Salah satunya di Apartemen The Capitol. Dalam pertemuan itu, kata Hasto, Abraham mengaku menawarkan janji membantu kader PDIP yang tengah terbelit kasus di KPK.
Menurut Hasto, keterangan yang ia beberkan bukan tanpa dasar. Ia mengaku memiliki sejumlah alat bukti yang membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun ia enggan menjelaskan bukti tersebut. "Ada mekanisme dalam hal penyampaian alat bukti. Saya tidak mungkin menyampaikan (tudingan terhadap Abraham) tanpa disertai bukti dan saksi," katanya.
RIKY FERDIANTO