TEMPO.CO, Amman - Istri pilot warga Yordania yang tewas dibakar oleh kelompok Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kaget dan histeris mendengar kabar kematian suami yang dinikahinya enam bulan lalu.
"Ya Allah, semoga ini tidak benar," ujar Anwar, istri Letnan Muath al-Kaseasbeh, 26 tahun, berlari ke jalan dan menangis tersedu sambil memanggil nama suaminya. Anwar berteriak dan jatuh ke lantai. Ia kemudian menanggalkan kerudungnya dan menarik rambutnya.
Keluarga Anwar telah berusaha menyembunyikan kabar kematian suaminya dengan berusaha mematikan televisi dan mengambil telepon seluler yang dipegangnya. Sayang upaya itu gagal karena Anwar sudah sempat membaca berita melalui telepon selulernya.
Beberapa menit sebelumnya, Anwar baru saja tersenyum mengenang suaminya. Saat itu suaminya baru tahu keluarga Anwar memelihara kelinci di dalam rumah. Setelah menikah, orang tua Anwar memberikan kelinci-kelinci itu untuk mereka rawat. "Lucu saat itu, dia begitu senang dengan kelinci-kelinci itu. Dia dulu cerita betapa dia selalu merindukan kelinci," kata Anwar kepada jurnalis yang mengunjunginya.
Suaminya, pilot pesawat tempur Yordania ditangkap ISIS ketika pesawatnya F-16 jatuh di Kota Raqqa, Suriah, pada 24 Desember 2014. Ia disandera hingga akhirnya video tentang kematiannya ditayangkan oleh ISIS melalui akun Twitter-nya.
Yordania menegaskan akan membalas kekejaman ISIS dengan mengeksekusi semua tahanan ISIS yang ditahan di Yordania pada Selasa subuh, 3 Februari 2015.
NDTV.COM | WINONA AMANDAN | MARIA RITA