TEMPO.CO, Jakarta - Tim teknik Garuda Indonesia bersama-sama dengan tim teknik ATR saat ini terus melakukan proses pemindahan pesawat Garuda GA7040 rute Denpasar-Lombok pp yang mengalami kejadian keluar landasan ketika mendarat di Bandara Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa, 3 Februari 2015, pukul 17.03 waktu setempat.
Proses pemindahan terhambat karena kondisi rerumputan di sisi landasan memiliki kontur tanah yang lembek. Kondisi ini menyebabkan penarikan pesawat tidak dapat segera dilakukan.
"Tim pemindahan tengah memasang air balloon pada badan dan sayap pesawat untuk memudahkan proses pengangkatan dan penarikan pesawat dari rerumputan," kata Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto melalui siaran persnya, Rabu, 4 Februari 2015.
Proses pemindahan pesawat dikoordinasi oleh tim ahli dan dilakukan dengan menggunakan peralatan Salvage berupa air bag atau air balloon serta alat penarik seberat delapan ton dari Angkasa Pura.
Proses pemindahan pesawat ini ditargetkan selesai Rabu malam. Sehingga Bandara Lombok Praya dapat beroperasi normal. Selama proses pengangkatan pesawat, Bandara Lombok Praya saat ini hanya dibuka untuk operasional pesawat kecil pada pukul 13.00-18.00 waktu setempat.
Black Box yang berisi flight data recorder pesawat dengan registrasi PK-GAG tersebut telah diamankan dan akan menjadi bahan investigasi oleh KNKT untuk mengetahui penyebab utama insiden.
Rabu pagi, Garuda Indonesia mengirim pesawat ke Bandara Lombok Praya yang membawa para ahli teknis, investigator Komite Nasional Kecelakaan Transportasi, Inspektor Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Dirjen Perhubungan Udara, serta personel lain.
Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA7040 tersebut adalah jenis ATR72-600 dengan nomor registrasi PK-GAG. Pesawat tersebut keluar landasan dan berhenti di rerumputan sesaat setelah pesawat melakukan pendaratan di Bandara Lombok Praya.
Pesawat tersebut mengangkut empat kru serta 29 penumpang, terdiri dari 28 penumpang dewasa dan 1 infant. Seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan tidak ada yang mengalami luka. Seluruh penumpang turun secara normal melalui tangga pesawat.
TRI ARTINING PUTRI