TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya baru akan mengambil keputusan mengenai nasib calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan pada pekan depan, atau setelah kunjungannya ke luar negeri.
"Saya selesaikan semuanya minggu depan. Ada yang harus diselesaikan dulu, ada yang harus dirampungkan," kata Jokowi seusai membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Narkoba di Hotel Bidakara kemarin. Ia mengatakan yang harus dirampungkan adalah masalah yang menyangkut aspek hukum dan politik.
Selasa lalu, Presiden melakukan pertemuan dengan para pimpinan Koalisi Indonesia Hebat di Istana Negara. Sumber Tempo di lingkaran Presiden mengatakan pertemuan diminta atas inisiatif para tokoh partai KIH.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada sore hari tersebut, KIH meminta Presiden untuk mengambil keputusan soal Budi Gunawan setelah sidang praperadilan selesai. Menurut sumber tersebut, para pimpinan partai sudah mengetahui bahwa Jokowi cenderung akan membatalkan pelantikan Budi Gunawan.
"Karena itu, mereka sengaja mengulur waktu, meminta agar keputusan soal Budi Gunawan diambil setelah sidang praperadilan," kata sumber tersebut. Sumber lain di lingkaran Istana mengatakan, selama masa praperadilan, kubu yang menginginkan agar Budi dilantik akan melancarkan beberapa manuver agar sidang praperadilan calon Kapolri itu dimenangkan. "Mereka punya keyakinan bisa menang dan mengulur untuk mencari cara agar sidang bisa menang."
Namun Jokowi tetap berkukuh tidak akan melantik Budi. Menurut sumber tersebut, opsi pembatalan pelantikan sudah menjadi pilihan Presiden. Istana sebenarnya berharap Budi Gunawan akan mundur dari pencalonan.
"Alangkah indahnya kalau Pak Budi mundur," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Senada dengan Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto juga mengatakan opsi Budi Gunawan mundur adalah yang terbaik. "Opsi ideal, ya, Pak BG mundur," katanya.
Namun Budi dan PDI Perjuangan serta NasDem kukuh tidak akan mundur. Mereka akan berjuang hingga akhir agar Budi dilantik, termasuk mencari cara agar sidang praperadilan dimenangkan.
Yang ikut dalam pertemuan tersebut adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum PKPI Sutiyoso, Ketum Hanura Wiranto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Sekretaris Jenderal NasDem Patrice Rio Capella. Pertemuan dilangsungkan di Istana.
ANANDA TERESIA