TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian mencoret Komisaris Jenderal Suhardi Alius dari bursa calon Kepala Kepolisian Indonesia. "Dia terlalu muda," kata M. Nasser, anggota Kompolnas, saat dihubungi, Kamis, 5 Februari 2015.
Menurut Kompolnas, Suhardi Alius masih akan pensiun 65 bulan lagi. Suhardi alumni Akabri angkatan 85.
Nasser mengatakan Kompolnas belum dimintai nama calon Kapolri pengganti Komisaris Jenderal Budi Gunawan oleh Presiden Joko Widodo. Namun, kata Nasser, dirinya sudah menyiapkan nama usulan Kompolnas jika diminta Jokowi.
Kompolnas, kata Nasser, bakal menyerahkan empat nama kepada Jokowi. Dua calon Kapolri itu dari angkatan 1982 dan sisanya dari angkatan 1984. Dari angkatan 1982 adalah Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dan Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno.
Sedangkan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno mewakili angkatan 1984.
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Hifdzil Alim, berharap Komisi Kepolisian tak menyertakan Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai calon Kepala Kepolisian RI. Sebab, Budi Waseso dianggapnya bisa memicu masalah dengan lembaga penegak hukum lain.
Hifdzil juga berharap Kompolnas mendasarkan pilihan dengan mempertimbangkan etika harapan publik. "Budi Waseso ini satu klan dengan Budi Gunawan," kata Hifdzil saat dihubungi, Kamis, 5 Februari 2015. "Budi Waseso dicoret saja."
MUHAMMAD MUHYIDDIN