TEMPO.CO, Jakarta - Pengendara kendaraan bermotor wajib mengantisipasi musim hujan yang mulai merundung Ibu Kota. Tak hanya kesiapan kendaraan, seperti rem, tapak ban, dan jas hujan, yang harus diperiksa rutin. Pengendara juga wajib mewaspadai jalan berlubang lantaran kerap memicu kecelakaan.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur Juani Yusuf menyebutkan ada 49 titik jalan berlubang di Jakarta Timur. Lembaganya, dia menambahkan, sudah memperbaiki 35 titik. "Lubang di Jalan Otista Raya, Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan Radjiman, dan Jalan Kebon Nanas sudah ditambal," katanya, Kamis, 5 Februari 2015.
Juani menambahkan, lembaganya sedang berkejaran dengan waktu untuk memperbaiki titik jalan berlubang yang masih menganga. Sebab, hujan yang mulai turun dengan intensif berpotensi menyamarkan lubang itu lantaran tergenang air. Bahkan hujan bisa menambah lebar lubang, sehingga berpotensi mencelakakan pengemudi sepeda motor. "Kami kerjakan penambalan jalan siang dan malam," ujar Juani.
Berdasarkan pantauan Tempo, salah satu ruas jalan yang rusak parah di Jakarta Timur ialah Jalan Bekasi Timur Raya, dari depan Stasiun Jatinegara sampai depan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Aspal di ruas jalan itu sudah hancur dan mengelupas. Aspal tak lagi mulus karena muncul gundukan dan lubang kecil sekaligus di jalan itu.
Kerikil kecil bekas aspal yang mengelupas juga terserak di tengah jalan sepanjang 2 kilometer. Mobil dan sepeda motor harus mengurangi laju kendaraan agar tak celaka dan mendapat goncangan hebat saat melaluinya. Bahkan pengendara sepeda motor lebih memilih melaju di pinggir jalan mendekati trotoar.
Jalan berlubang dengan ukuran cukup besar dan berpotensi membahayakan pengemudi saat air menggenang juga ada di depan kantor Bank Rakyat Indonesia di Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta Timur. Namun lubang di ruas jalan ini sudah ditambal aspal semalam.
RAYMUNDUS RIKANG