TEMPO.CO, Jakarta - Riana Rara Kalsum, 41 tahun, kecewa lantaran anak Wakil Gubernur Jawa Barat, Letnan Satu Infanteri Zulfikar Rakita Dewa, ingkar janji. Karena, Zulfikar tidak menikahinya setelah melakukan hubungan suami-istri saat bepergian di Eropa pada Agustus hingga September 2014.
Rara menceritakan, perkenalan berawal saat Zulfikar meminta pertemanan di jejaring sosial Path. Setelah itu, dia bertukar nomor dan sering berkomunikasi lewat aplikasi WhatsApp dan Line. "Terkadang, Zulfikar mengirim pesan vulgar ke aku," kata dia ketika dihubungi, Kamis, 5 Februari 2015.
Sebelumnya, Letnan Satu Infanteri Zulfikar Rakita Dewa, anak Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, mengatakan siap berhenti jadi prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat apabila terbukti menghamili Riana Rara Kalsum. Hal ini, kata dia, baru bisa dibuktikan setelah Rara melahirkan.
"Apabila bayi yang dilahirkan terjadi kecocokan DNA saya, maka saya tak pantas jadi prajurit. Saat itu juga saya siap mengundurkan diri," ujar Zulfikar di Markas Besar Angkatan Darat, 2 Februari 2015.
Selain pesan vulgar, menurut Rara, Zulfikar sering menanyakan kegiatan Rara setiap hari. Layaknya sepasang kekasih yang mabuk asmara, Rara dan Zulfikar semakin sering berkomunikasi. Rara pun menceritakan rencananya pergi ke Eropa pada Juli 2014. Zulfikar yang saat itu berada di Libanon untuk bertugas sebagai duta bangsa PBB meminta Rara menunda kepergiannya agar bisa jalan bersama.
Setelah dirayu, kata Rara, dia pun menunda kepergiannya hingga Agustus 2014. Keduanya pun bertemu. Pertemuan mereka terjadi di Zurich pada 24 Agustus 2014. Lawatan dilanjutkan ke tiga kota terakhir, yaitu Brussel, Vienna, dan Salzburg.
Rara mengatakan dalam perjalanan selama 12 hari itu, mereka menginap di lima hotel berbeda di beberapa negara di Eropa. "Aku dan Zulfikar melakukan hubungan suami-istri. Aku mau, karena Zulfikar merayu dan dijanjikan untuk menikah," kata dia.
Perjalanan pun berakhir pada 4 September 2014. Petualangan mereka terpisahkan oleh waktu. Rara kembali ke Indonesia, Zulfikar kembali ke Libanon. Rara yang membayar biaya hotel, makan, suvenir Zulfikar itu, yang masih memegang janji pria berumur 27 tahun. Yaitu dinikahi.
Beberapa hari setelah tiba di Indonesia, Rara telat datang bulan. Rara meminta pertanggungjawaban Zulfikar. Namun, Zulfikar berubah, dia menghindar. Kesal, tak ada itikad baik, Rara melaporkan Zulfikar ke Polisi Militer di markas Kostrad, Jakarta Pusat.
Setelah menghilang, kata Rara, akhirnya Zulfikar keluar dari persembunyiannya. Namun, Rara kecewa, pernyataan Zulfikar di Markas Besar Angkatan Darat tidak memenuhi tuntutannya. "Zulfikar mengakui perbuatan tapi tidak mau menikahi aku," kata dia.
Kini, chatting atau pesan vulgar yang dilayangkan Zulfikar menjadi bukti kasus dugaan seksual yang terjadi di Eropa. Rara mengatakan, dia sudah memberikan bukti ke Polisi Militer. "Sekarang aku lagi mau buat berita acara pemeriksaan, dan PM memilah bukti yang aku ajukan," katanya.
HUSSEIN ABRI YUSUF