TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia berencana memanggil penulis buku Saatnya Aku Berpacaran, Toge Aprilianto, pekan depan. Wakil Ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh menjelaskan, pemanggilan itu ditujukan untuk menggali informasi seputar penyebaran buku tersebut. "Kami inginnya bertemu sekarang. Tapi dia menyanggupi pekan depan," ujarnya ketika dihubungi, Jumat, 6 Februari 2015.
Toge menyanggupi datang ke kantor KPAI, Jakarta, pada 15 Februari 2015. Ia bersedia memenuhi pemanggilan tersebut untuk menjelaskan buku yang terbit sejak 2010 itu. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai dosen tidak tetap di Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, ini juga akan diminta menjelaskan perannya dalam berbagai forum seminar tentang pola asuh anak yang ia tekuni selama ini.
Sosok Toge menuai kontroversi lewat bukunya yang berjudul Saatnya Aku Berpacaran. Buku itu secara eksplisit mengajarkan remaja untuk melakukan hubungan bebas. Menurut dia, hubungan itu prilaku yang wajar asalkan tidak ada unsur paksaan dan keduanya siap menghadapi akibat perbuatan tersebut. Anjuran itulah yang membuat KPAI melaporkan peredaran buku itu ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri kemarin.
Menurut Asrorun, buku itu layak dipolisikan lantaran memuat pesan dan edukasi yang menggiring anak-anak melakukan tindak pidana, yakni huubungan di luar pernikahan. Perbuatan itu bisa dijerat pasal penghasutan. "Dan karena buku itu juga sudah diunggap di internet, terlapor juga bisa dikenakan pasal pidana Informasi dan Transaksi Elektronik," katanya.
Toge masih belum bersedia berkomentar terkait buku kontroversial yang ditulisnya. "Sementara ini aku belum ada komentar. Nanti ya. Kalau ada komentar, teman-teman media tahu," tulis Toge dalam pesan pendeknya kepada Tempo, Kamis malam 5 Februari 2015. Tapi, pada Rabu, 4 Februari 2015, Toge meminta maaf terkait buku Saatnya Aku Belajar Pacaran lewat akun Facebook pribadinya.
Bahkan, Toge berjanji menghentikan distribusi buku Saatnya Aku Belajar Pacaran serta mengembalikan semua uang yang diterimanya dari hasil penjualan buku itu. "Bersama ini, saya, Toge Aprilianto, sepenuh hati memohon maaf kepada masyarakat Indonesia atas kelalaian saya membuat buku Saatnya Aku Belajar Pacaran, yang sebagian isinya ternyata melanggar nilai-nilai agama," tulis Toge.
Di laman Goodreads, sebuah situs komunitas baca, Toge menulis bahwa dia adalah seorang psikolog yang tertarik dalam pendidikan dan motivasi. Toge bekerja secara profesional sebagai penyuluh, pelatih, juru taksir, dosen, pembicara, konsultan bidang pendidikan dan industri terutama berkaitan dengan masalah pribadi dan hubungan.
Toge menjadi anggota Goodreads sejak Januari 2009. Pemikiran dan karyanya banyak dipengaruhi psikiater Amerika William Glasser. Buku Saatnya Aku Belajar Pacaran terbit pada Februari 2010. Tapi ketika masuk cetakan kedua 2014, buku ini mengundang kecaman. Dalam buku tersebut, Toge Aprilianto membenarkan pasangan kekasih melakukan hubungan badan, asal keduanya siap menerima konsekuensinya.
RIKY FERDIANTO | AGITA SUKMA LISTIYANTI