TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia melaporkan Toge Aprilianto, penulis buku Saatnya Aku Belajar Pacaran, ke Badan Reserse Kriminal Polri. Komisi menganggap Toge menyebarkan pemahaman pornografi dalam tulisannya.
Ahli psikologi forensik dari Universitas Gadjah Mada, Reza Indragiri Amriel, mengatakan Toge yang berprofesi sebagai psikolog mendidik masyarakat dengan cara yang tak tepat. "Pendidikan seks sangat penting, tapi cara Toge salah," ujar Reza saat dihubungi, Kamis, 5 Februari 2015.
Tulisan Toge, tutur dia, tidak mengajarkan anak dan remaja untuk membangun sikap menjaga, menghargai, dan menghormati tubuh mereka. Dalam bukunya, Toge mendukung pasangan kekasih melakukan hubungan seks. Menurut dia, ajakan dari salah satu pihak untuk berhubungan seks merupakan hal wajar.
Reza yang juga turut dalam rombongan KPAI ke Bareskrim menuturkan Toge dilaporkan melanggar tiga undang-undang sekaligus. Toge dikenai Pasal 160 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penghasutan, Pasal 27 juncto Pasal 51 dan 52 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta Undang-Undang Pornografi.
Reza mengimbau para guru dan orang tua untuk saling membantu dalam memberikan pendidikan seks bagi anak dan remaja. Kerja sama ini bertujuan menciptakan pemahaman anak dan remaja yang seragam dari sumber belajar mereka. Alasannya, muatan serupa dalam buku anak dan remaja pernah terjadi sebelumnya.
"Pendidikan seks harus menyertakan siswa, guru, dan orang tua secara terpadu," kata Reza.
Adapun Toge telah melayangkan permintaan maaf. Dia berjanji akan menghentikan distribusi buku tersebut. Dia juga siap mengembalikan semua uang dari hasil penjualan buku. Pernyataan maafnya diungkapkan melalui akun Facebook pribadinya, Rabu, 4 Februari 2015.
"Yth Masyarakat Indonesia. Bersama ini, saya, Toge Aprilianto, sepenuh hati memohon maaf kepada masyarakat Indonesia atas kelalaian saya membuat buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran”, yang sebagian isinya ternyata melanggar nilai-nilai agama," tulisnya.
Toge berharap masyarakat Indonesia yang budiman berkenan memaafkan kelalaian atas terbitnya buku tersebut. "Saya akan berusaha lebih waspada terhadap apa yang mungkin terjadi sebagai akibat dari apa yang saya lakukan," ujarnya.
LINDA HAIRANI | RINA ATMASARI