TEMPO.CO, Batam - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Istana masih menunggu proses gugatan praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kalla membantah kabar bahwa pemerintah menyiapkan nama Budi Waseso sebagai pengganti Budi Gunawan. Masuknya nama Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai calon Kapolri, menurut Kalla, bukan skenario bila Budi Gunawan batal dilantik.
Menurut Kalla, masuknya nama Budi Waseso sebagai calon pengganti Budi Gunawan baru sebatas omongan. "Itu kan baru omongan biasa dan usul dari Kompolnas saja, dan kabar biasa, belum ada kepastian dari Presiden," kata Kalla di Batam, Jumat, 6 Februari 2015.
Dia juga membantah bila Budi Waseso disebut masuk di bursa calon Kapolri karena kedekatannya dengan Budi Gunawan.
Sebelumnya, Ketua Komisi Kepolisian Nasional Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan Komisaris Jenderal Budi Waseso masuk dalam bursa calon Kapolri. Menurut Tedjo, Waseso masuk bursa lantaran bekas Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Polri itu kini sudah naik pangkat menjadi jenderal bintang tiga.
Artinya, kata Tedjo, delapan nama calon Kapolri yang diajukan kepada Presiden sebelumnya kini bertambah satu. Waseso dianggap paling berpeluang menjadi Kapolri karena didukung lingkaran kekuasaan, terutama PDI Perjuangan.
Waseso didukung karena merupakan orang dekat PDI Perjuangan. Namun Kalla menepis anggapan bahwa jabatan politis dan kedekatan tersebut membuat Waseso cepat naik pangkat sehingga bisa segera dicalonkan sebagai Kapolri apabila Budi batal dilantik.
REZA ADITYA