TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat hari ini, Jumat, 6 Februari 2015, mengunjungi Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu. Dalam kunjungannya, mantan Wali Kota Blitar itu menyempatkan diri mengunjungi puskesmas.
Menurut dia, salah satu syarat untuk menjadi dokter di Pulau Untung Jawa dan pulau terpencil lainnya ialah cinta berpetualang. "Anggap saja rekreasi," ujarnya kepada salah satu dokter.
Dalam kunjungannya, Djarot ditemani oleh Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Sri Margiyanto, Kepala Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu Marihot, dan Lurah Pulau Untung Jawa Badri.
Setelah meninjau loket pendaftaran, Djarot kemudian berkeliling menuju ruang rawat inap dan ruang bersalin. Dalam kunjungan hampir 20 menit itu, politikus PDI Perjuangan tersebut menyempatkan diri berinteraksi dengan salah satu dokter yang berdinas di sana.
Marco Judika Hutagaul, 26 tahun, mengatakan salah satu kelemahan puskesmas di sini ialah akses menuju Jakarta. "Kami mengalami kesulitan kalau ada pasien yang harus dirujuk," katanya kepada Djarot.
Djarot yang mendengar jawaban itu sempat terkejut, tapi dia lantas menanyakan apa ada kasus pasien meninggal karena telat dirujuk. Dokter yang baru enam bulan berdinas itu menjawab tak ada.
Marco menuturkan penyakit yang paling sering diidap oleh penduduk ialah infeksi saluran pernapasan. Mendengar jawaban itu, Djarot lantas mengingatkan Marco agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat. "Semua penduduk harus terlayani," tutur Djarot.
Bupati Pulau Seribu Tri Djoko Sri Margiyanto mengklaim pelayanan di Puskesmas Untung Jawa sudah baik. Hal itu dilihat dari rasio dokter dengan jumlah penduduk yang berimbang. "Dua dokter sudah cukup melayani 2.000 jiwa," tuturnya.
Untuk meningkatkan pelayanan puskesmas, kata Tri Djoko, dirinya akan meminta kepada dinas kesehatan untuk menempatkan satu dokter spesialis.
GANGSAR PARIKESIT