TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen negatif dari masalah Yunani diperkirakan masih akan menekan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Kepala Riset Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, memperkirakan IHSG hari ini masih akan bergerak terbatas dalam kisaran level 5.245-5.300.
Purwoko menjelaskan, sebelum ada perkembangan positif dari pertemuan Menteri Keuangan Yunani, Yanis Varoufakis, dengan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi, investor akan terus cemas akan nasib stimulus dan keberlanjutan perbaikan ekonomi Eropa.
IIHSG di Bursa Efek Indonesia kemarin bergerak negatif sepanjang perdagangan kemarin. IHSG ditutup melemah 35,39 poin (0,67 persen) pada level 5.279,9 setelah sempat menyentuh level terendah 5.254,04.
Menurut Purwoko, investor kemarin memanfaatkan sentimen negatif dari Yunani untuk melakukan aksi ambil untung. Investor, yang menilai laju harga sebagian saham sudah naik terlalu signifikan, merealisasi potensi keuntungan yang telah dipegang. “Sentimen Yunani dijadikan alasan untuk profit taking,” kata Purwoko saat dihubungi.
Dari dalam negeri, menurut Purwoko, disetujuinya kebijakan pemerintah oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk meningkatkan jumlah subsidi biodiesel dan bioetanol kepada produsen minyak sawit mentah, membuat saham-saham perkebunan menjadi layak untuk diperhatikan.
“Dengan subsidi biodiesel yang naik menjadi Rp 4.000 dan bioetanol Rp 3.000 per liter ini, kinerja emiten perkebunan bisa melesat signifikan,” kata Purwoko saat dihubungi.
Selain saham perkebunan, Purwoko menyarankan, investor untuk mempertimbangkan saham-saham lapis kedua, seperti Pakuwon Jati (PWON), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), dan Nipress (NIPS). “Saat laju saham lapis utama sudah terlampau tinggi, saham second liner lebih berpeluang memberikan keuntungan,” ujar Purwoko.
MEGEL JEKSON (PDAT)