TEMPO.CO, Makassar - Bagian tubuh yang diduga korban pesawat AirAsia PK-AXC QZ8501 kembali ditemukan di perairan Kabupaten Pinrang. Kali ini, potongan tubuh itu berupa rangka manusia yang masih mengenakan celana jeans berwarna hitam kebiruan dan celana dalam berwarna putih.
Rngka manusia itu ditemukan kurang lebih 10 kilometer dari pinggir pantai Desa Pattinoang, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat, 6 Februari, sekitar pukul 13.30 Wita. Tidak ada identitas di sekitar potongan tubuh tersebut.
"Rangka manusia itu pertama kali ditemukan nelayan setempat atas nama Syarifuddin, 40 tahun. Kerangka manusia itu masih mengenakan celana jeans," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi.
Syarifuddin kemudian membawa potongan tubuh itu ke Puskesmas Lanrisang, untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pinrang. Selanjutnya, Rencananya, potongan tubuh itu dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, lalu diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur.
Endi menuturkan temuan kerangka manusia di Pinrang merupakan potongan tubuh ke-11 yang ditemukan. Sejauh ini, 10 potongan tubuh terdahulu yang didapati di perairan Pinrang dan Majene sudah dikirim ke posko Disaster Victim Identification (DVI) di Surabaya, untuk diidentifikasi.
Anggota Basarnas Makassar, Arman menyatakan hal senada ihwal temuan potongan tubuh ke-11 di perairan Kabupaten Pinrang. Potongan tubu itu berupa tulang pinggul kiri-kanan, paha kiri-kanan dan sedikit daging. "Itu terbungkus dalam celana jeans. Body part itu tiba dari Pinrang dibawa ke Makassar untuk selanjutnya dikirim ke Surabaya," katanya.
Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar, Roki Asikin, mengatakan saat ini proses pencarian korban dan puing pesawat nahas yang jatuh di Selat Karimata, akhir Desember lalu itu, berfokus ke pesisir pantai Sulawesi. Sebab, kebanyakan temuan potongan tubuh dan serpihan pesawat didapati di area itu.
Fokus pencarian pada saat ini dibagi dua titik. Pertama, di sepanjang garis pantai Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru dan Kota Parepare. Kedua, di pesisir pantai Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Polman. "Kami terus berpindah dalam melakukan pencarian. Tapi, untuk sekarang fokusnya ke pinggir pantai," ucap Roki.
TRI YARI KURNIAWAN