TEMPO.CO, Bandung - Hujan lebat yang mengguyur Kota Bandung siang tadi, Sabtu, 7 Februari 2015, mengakibatkan tanggul sungai Cironggeng di perbatasan Cisarenten Arcamanik Kota Bandung kembali jebol. Hal tersebut mengakibatkan beberapa desa di Kecamatan Arcamanik Kota Bandung dikepung banjir setinggi pinggang orang dewasa.
Sedikitnya 100 rumah terendam dan ratusan warga diungsikan. “Tanggul jebol diakibatkan debit air yang tinggi akibat hujan deras tadi siang,” ujar Kepala Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran Kota Bandung Ferry Ligaswara saat dihubungi Tempo, Sabtu, 7 Februari 2015.
Jebolnya tanggul tersebut sudah terjadi sejak kemarin sore. Sejak kemarin, kawasan Arcamanik sudah digenangi banjir. Penanggulangan pun sudah sempat dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung yang dibantu pihak TNI dan Kepolisian dengan menutup tanggul menggunkan kayu dan karungan pasir. Namun, hujan deras yang mengguyur Kota Bandung siang tadi mengakibatkan tanggul tersebut kembali jebol dan banjir semakin meluas.
“Tadinya hanya 4 RW yang terkena banjir, malam ini ada 7 RW yang terendam,” ujar Ferry.
Hingga pukul 21.00 WIB, petugas dari Pemadam Kebakaran, Basarnas, dan TNI Polri masih membenahi tanggul. Mereka membuat tanggul darurat untuk mengantisipasi kembali meluapnya air. Selain itu, untuk mempercepat air surut, Pemkot Bandung telah membuat galian sungai darurat. “Kami pun melakukan penyedotan agar air cepat turun,” ujarnya.
Sementara itu, ratusan warga telah dievakuasi ke posko yang telah disediakan Pemerintah.
Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung siang tadi, tidak hanya mengakibatkan banjir di kawasan Arcamanik. Banjir pun menggenangi beberapa ruas jalan di Kota Bandung, seperti Jalan Suci, A.H Nasution, Kiaracondong, dan Gede Bage. Hal tersebut mengakbatkan lalu lintas macet.
IQBAL T. LAZUARDI S.