TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meliala, menyatakan Presiden Joko Widodo akan pusing memilih salah satu dari empat calon kepala Polri. Alasannya, keempat kandidat tersebut memiliki karakter yang berbeda.
Namun Adrianus enggan menjelaskannya secara rinci. "Yang kalem orang ini. Yang cerdas orang ini," kata Adrianus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Februari 2015. "Jadi enggak sama empat orang ini."
Kompolnas sudah menyiapkan empat calon jika nantinya Presiden Joko Widodo batal melantik Komisaris Jenderal, Budi Gunawan. Mereka adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, dan Kabareskrim Komjen Budi Waseso.
Namun, Kompolnas tak memanggil mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius dari bursa calon Kepala Polri. Padahal, Alius sering diberitakan merupakan kandidat yang pantas dan punya komitmen kuat untuk menggalang kerjasama Polri-KPK.
Selain karakter, menurut Adrianus, keempat calon tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Saat diminta untuk menjelaskannya, Adrianus menolak. "Maaf kami tidak ungkap. Ini eksklusif untuk presiden," ujar Adrianus.
Hari ini, Kompolnas telah mewawancarai keempat calon. Masing-masing calon diwawancarai selama dua jam. Rencananya, kata Adrianus, hasil wawancara tersebut akan diserahkan kepada Jokowi pada Senin mendatang, 9 Februari.
Jokowi dikabarkan batal melantik calon Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Ketua Tim 9, Ahmad Syafii Maarif, sebelumnya mengatakan pembatalan pelantikan Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu tinggal menunggu momentum.
Nama Budi Gunawan sudah diajukan sebagai calon tunggal oleh Jokowi kepada DPR. Parlemen menyetujui usulan tersebut. Tapi Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkannya sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi, sehari sebelum uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
SINGGIH SOARES