TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Taufik Kurniawan mengatakan Dewan sempat mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo pada November-Desember tahun lalu.
"DPR memberikan apresiasi saat itu," kata Taufik dalam diskusi bertema “Banyak Pilihan untuk Jokowi” di Cikini, Jakarta, Sabtu, 7 Februari 2015.
Menurut Taufik, apresiasi diberikan Dewan lantaran gaya blusukan yang dilakukan Jokowi banyak diikuti pejabat lain guna menyentuh persoalan langsung di masyarakat.
Namun, kata Taufik, polemik pemilihan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Kepolisian RI mengubah situasi. "Dinamika politiknya berbalik arah," ujar Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional ini.
Taufik menuturkan Dewan menyerahkan sepenuhnya keputusan atas polemik pemilihan Budi Gunawan ini pada Jokowi lantaran itu merupakan hak prerogatif presiden. "Sekarang, posisi DPR adalah pasif," kata Taufik. "Presiden barangkali butuh waktu untuk mempertimbangkan."
Budi Gunawan dipilih Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Beberapa hari setelah diajukan ke Dewan, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka. Meski begitu, dalam fit and proper test, Komisi Hukum tetap menyetujui calon yang diusung Jokowi ini.
PRIHANDOKO