TEMPO.CO, Surabaya - Penulis buku Saatnya Aku Belajar Pacaran, Toge Aprilianto, tercatat pernah mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya meski berstatus dosen luar biasa alias dosen tamu. "Dia pernah menjadi dosen luar biasa," kata juru bicara Universitas Surabaya, Hayuning Purnama Dewi, Jumat, 6 Februari 2015.
Menurut Hayuning, Toge mengajar hanya selama satu-dua bulan sekitar lima tahun yang lalu. Karena bukan dosen tetap, ujar Hayuning, Toge tidak pernah tercatat dalam daftar pengajar universitas. "Karena bukan dosen tetap, jadi enggak ada catatannya di universitas," ujarnya.
Toge, kata Hayuning, juga tidak pernah kuliah di Universitas Surabaya. Hayuning mengaku teringat kepada sosok Toge setelah isi bukunya ramai dikecam pengguna media sosial dan diadukan ke Bareskrim Polri oleh Komisi Perlindungan Anak.
Toge sendiri belum bersedia mengomentari kecaman-kecaman itu. Hal itu dikatakan Toge melalui pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 5 Februari 2015. "Sementara ini aku belum ada komentar. Nanti, ya. Kalau ada komentar, teman-teman media tahu," katanya.
Toge telah menulis permintaan maaf dalam akun Facebook-nya. Ia juga berniat menarik semua buku yang dijual dan menyatakan siap mengembalikan semua uang pembelian buku tersebut. Ia mengakui bahwa sebagian isi buku itu melanggar nilai-nilai agama.
Munculnya kecaman terhadap Toge dipicu munculnya foto penggalan tulisan dalam buku Saatnya Aku Belajar Pacaran yang diunggah Teeamtamzir Bugeazt di laman Facebook Komunitas Bisa Menulis. Dalam buku itu Toge membolehkan pasangan kekasih berhubungan badan asal keduanya siap menanggung konsekuensi perbuatan itu.
AGITA SUKMA LISTYANTI