Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepolisian Dituding Hambat Eksekusi Labora Sitorus

image-gnews
Labora Sitorus. (eia-international.org)
Labora Sitorus. (eia-international.org)
Iklan

TEMPO.CO , Sorong - Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksanaan Negeri Sorong Danang Prasetyo Dwiharjo mengatakan eksekusi polisi pemilik rekening gendut Rp 1,5 triliun, Labora Sitorus, masih menunggu langkah kepolisian.

"Kami maunya represif, tapi polisi punya pertimbangan lain. Sehingga proses persuasif masih dilakukan," ujar Danang Sabtu 7 Februari 2015.


Namun, Danang menyesalkan kepolisian hingga saat ini belum bisa memastikan eksekusi. Menurut dia, polisi beralasan upaya eksekusi harus dilakukan persuasif untuk menghindari bentrokan yang bisa meluas di Papua Barat. Saat ini, terpidana kasus penimbunan minyak dan pencurian kayu ini dilindungi pekerja dan warga di Tempat Garam, Rufei, Sorong Barat. "Saat ini negosiasi dilakukan polisi, kami sudah menarik tim kami," ujar Danang.


Kepala Kepolisian Papua Barat Brigadir Jenderal Paulus Waterpauw membantah pihaknya menghambat ekskusi. Paulus menuturkan polisi tak mau gegabah dengan cepat mengeksekusi paksa karena khawatir ada korban.

"Kami juga maunya cepat, tapi kondisi obyek tidak mudah. Lihat saja pernyataan yang bersangkutan di media, atau Anda mau ada korban dari warga?" kata Paulus.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kata Paulus, kepolisian juga masih menunggu surat keterangan dari Lembaga Pemasyarakatan  Sorong bahwa surat bebas yang dipegang Labora tak sah. Ketika ditanya apa hasil pendekatan yang dilakukan, dia mengatakan masih tahap koordinasi. "Koordinasi masih dilakukan."


Freddy Fakdawer, adik angkat Labora, mengatakan siap melawan jika eksekusi dilakukan. Dia menyebutkan ada sekitar 500 pekerja dan ratusan warga yang akan melindungi Labora. "Kami siap menghadang," kata Freddy. Namun, Freddy enggan memastikan apakah penghadangan akan menggunakan senjata.


Para pendukung Labora, kata Freddy, juga akan mengelar aksi unjuk rasa di Kejaksaan Negeri dan penjara Sorong. Mereka akan meminta kejaksaan membatalkan eksekusi. Alasannya, Labora belum pernah menerima putusan Mahkamah Agung yang menetapkan hukuman 15 tahun dan denda Rp 5 miliar subsider 1 tahun penjara. "Kami tak pernah terima surat itu."


JERRY OMONA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

22 September 2022

Robert Priantono Bonosusatya. jasuindo-tiga-perkasa-annual-report-2012
Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

Robert Priantono Bonosusatya bukan nama baru di kalangan petinggi Polri. Namanya disebut dalam kasus rekening gendut Budi Gunawan dan proyek Korlantas


11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

6 Juli 2021

Seorang Polisi meneliti sisa bom Molotov yang meledak di Kantor Majalah Tempo, Jl Proklamasi, di Jakarta, 6 Juli 2010. Pasca reformasi, TEMPO beberapa kali mendapatkan ancaman dan serangan terkait berita yang pernah diterbitkan. TEMPO/Dwidjo U. Maksum
11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

Kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov tak lama setelah terbit laporan utama soal rekening gendut perwira Polisi. Terjadi aksi borong majalah.


2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

Logo Istaka Karya. istimewa
2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.


TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.


Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.


Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Rully Kesuma
Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.


10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

Polisi berjaga-jaga setelah demo ratusan mantan karyawan PT.Freeport Indonesia yang terkena PHK karena polemik KK dan IUPK berakhir rusuh di Check Point 28, Mimika, Papua, 19 Agustus 2017. TEMPO/Hans Arnold
10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.


Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

30 Juni 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Subekti
Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.


Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

26 Juni 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Subekti
Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.


Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

26 Mei 2018

Kapolda Papua Boy Rafli Amar. TEMPO/Rully Kesuma
Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.