TEMPO.CO, Surabaya - Hari ke-43 tragedi AirAsia QZ8501, Minggu 8 Februari 2015, sebanyak 7 jenazah lagi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur. Mereka menjadikan total sudah 100 jenazah korban pesawat yang jatuh di perairan Selat Karimata pada Minggu 28 Desember 2014 lalu itu yang sudah ditemukan.
Seperti yang lainnya, ketujuh jenazah akan menjalani proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification Polda Jawa Timur. "Tujuh korban itu akan memasuki pemeriksaan postmortem besok pagi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, kepada wartawan di Posko Crisis Center Markas Polda Jawa Timur, Minggu 8 Februari 2015.
Menurut Awi, tujuh jenazah yang baru tiba itu rata-rata sudah rusak, sehingga tim DVI terus mendalami data ante mortem tambahan. Tim juga dipastikan akan mengandalkan data DNA untuk mengenali identitas korban yang sudah beberapa hari berada di Rumah Sakit Bhayangkara.
Dengan datangnya 7 jenazah atau bagian tubuh korban tersebut, maka total keseluruhan jenazah atau bagian tubuh yang sudah diterima di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya sebanyak 100 korban. Jumlah itu sudah dikurangi satu yang ternyata terungkap bagian dari tubuh monyet (non human).
Sebelumnya, sebanyak 72 jenazah dengan perincian 32 jenazah perempuan dan 40 laki-laki sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan pihak Air Asia untuk disemayamkan. Sedangkan 21 jenazah sisanya masih proses pendalaman.
Awi menambahkan, pada hari ke-43 ini, tidak ada satu pun jenazah yang berhasil teridentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur. Alasannya, tim DVI masih kesulitan dalam proses DNA. "Kami masih tunggu DNA yang berada di Markas Kepolisian Republik Indonesia," ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH